Jokowi Minta Ketum PPP Suharso Susun Road Map soal Perekonomian

Suharso Monoarfa datang ke Istana Kepresidenan Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

VIVA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa, 22 Oktober 2019. Suharso mengaku banyak membicarakan soal situasi perekonomian dengan Jokowi.

Tapi, Suharso belum mau membocorkan pos menteri apa yang akan diisinya untuk membantu Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin pada lima tahun ke depan yakni periode 2019-2024. Menurutnya, besok Presiden Jokowi yang akan umumkan langsung ke publik mengenai pos-pos menterinya.

"Besok Bapak Presiden yang mengumumkan. Di perekonomian," kata Suharso seperti yang ditayangkan tvOne.

Suharso menyinggung pidato perdana Presiden Jokowi usai pelantikan di Gedung MPR/DPR RI, Kompleks Senayan pada Minggu, 20 Oktober 2019. Jokowi punya impian Indonesia di tahun 2045 bisa keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap).

Baca juga: Sri Mulyani Tegaskan Tetap Jabat Menteri Keuangan

"Masih ingat pidato Presiden setelah dilantik pada hari Minggu yang lalu, kalimat pertama itu mengenai middle income trap. Jadi, bagaimana Indonesia bisa lepas dari tingkat pendapatan menengah yang rendah ini," ujarnya.

Menurutnya, ada satu istilah umum dipakai yang disebut middle income trap di negara-negara dunia baik ADB, IMF, World Bank untuk mengkategorikan negara-negara itu atau juga untuk mengukur sebuah negara A terhadap negara B.

"Dalam pidato (Jokowi) itu terang benderang langkah apa yang dilakukan Presiden untuk menghindari masuk jebakan, tapi sesungguhnya kita masuk ke middle income trap," jelas dia.

Makanya, Jokowi meminta Suharso untuk menyiapkan road map bahkan dalam waktu dekat sudah dipresentasikan saat sidang kabinet perdana nanti. Selebihnya, kata dia, membicarakan tentang ekonomi secara umum, keadaan ekonomi global dan tentang ketenaga kerjaan, industri, dan tentang riset teknologi, inovasi dan lainya.

"Tadi juga membahas Presiden ingin dibentuk segera badan otorita ibu kota baru pada akhir tahun ini," tuturnya.