Tak Bisa Akomodir Semua Partai di Kabinet Jokowi, Ini Kata Puan

Puan Maharani Terpilih Menjadi Ketua DPR RI Periode 2019-2024
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Tak semua wakil dari partai koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin masuk dalam Kabinet Indonesia Maju, salah satunya Hanura. Soal itu, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani ikut memberi tanggapan.

Puan bilang bahwa Presiden Jokowi tak bisa mengakomodasi semua wakil dari partai politik pendukungnya di dalam pemerintahan. Seperti diketahui ada lebih dari 300 nama yang direkomendasikan, namun hanya 34 orang yang dibutuhkan sebagai menteri Jokowi. Dan menurut Puan, membangun bangsa tak harus masuk dalam kabinet.

"Jadi enggak mungkin semua bisa masuk ke kabinet. Jadi, membangun bangsa itu kan enggak harus di kabinet, bisa di tempat yang lain," kata Ketua DPR ini di kompleks parlemen, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2019, seperti VIVAnews.

Dia menuturkan bahwa kementerian atau lembaga pemerintah itu bukan untuk mengakomodir semua pihak. Sementara para menteri yang dipilih dan dilantik di Istana Negara pada Rabu, 23 Oktober 2019 lalu, kata Puan, memiliki kapasitas dan kapabilitas serta bisa bekerja sama dengan presiden dan wakil presiden untuk membangun masa depan Indonesia.

"Sebenarnya kementerian/lembaga atau pun menteri-menteri yang dilantik itu bukan hanya tiba-tiba untuk mengakomodir," ujarnya.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Bona Simanjuntak mengatakan, kader Hanura merasa marah dan kecewa setelah tahu bahwa tak ada wakil dari mereka yang menempati posisi menteri Jokowi-Ma'ruf. Padahal partainya mendukung pasangan itu saat pemilihan presiden (pilpres) 2019 lalu.
    
"Kalau etika politik, wajar kalau beberapa kader kami cukup ada kemarahan bahwa tidak ada semacam penilaian khusus ke Hanura," kata dia, beberapa waktu lalu.

Apalagi, Hanura memberikan dukungan yang tulus dan masif kepada Jokowi-Ma'ruf saat kampanye pilpres lalu. Bahkan, karena itu, Hanura gagal masuk parlemen. Meski kecewa tak dapat jatah kursi menteri di kabinet Jokowi setelah mereka berkorban, Hanura akan tetap mendukung pemerintah Jokowi.

Sementara Jokowi sendiri menyadari Hanura kecewa, akhirnya meminta maaf kepada Hanura di acara Musyawarah Besar ke-10 Pemuda Pancasila d Jakarta pada Sabtu, 26 Oktober 2019, yang dihadiri OSO. Dia mengatakan, tak bisa mengakomodasi semua pihak masuk dalam kabinetnya karena banyak pertimbangan supaya proporsinya sesuai, seperti terkait daerah, suku, agama, kalangan partai politik hingga profesional.

"Mungkin sebagian yang hadir di sini ada yang kecewa. Saya mohon maaf tak bisa mengakomodir semuanya karena ruangnya hanya 34," ujar Jokowi.