Ditenggelamkan Dalam Lem Aibon, Anies Malah Terima Kasih ke Media

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sumber :
  • Pemprov DKI

VIVA – Beberapa waktu belakangan, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2020 jadi sorotan. Pasalnya di sana tercantum budget janggal untuk pengadaan barang tertentu.

Bermula dari postingan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana. Ia membeberkan kejanggalan tersebut melalui akun Twitter pribadinya.

Sederet angka fantastis yang dikuak William antara lain lem aibon senilai Rp82 miliar, bolpoin sebesar Rp124 miliar, 7.313 unit komputer dengan harga Rp121 miliar di Dinas Pendidikan hingga beberapa unit server dan storage senilai Rp66 miliar di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik.

Hal itu tentu saja jadi bahan pembahasan berbagai media, salah satunya majalah Tempo. Setelah sempat menimbulkan pro dan kontra saat menampilkan Presiden Joko Widodo dengan hidung Pinokio, kini giliran Anies Baswedan yang jadi cover edisi terbaru.

Gubernur DKI Jakarta itu muncul di majalah Tempo edisi 11-17 November 2019 dalam bentuk karikatur. Anies digambarkan tenggelam dalam kaleng lem Aibon dengan judul 'Aib Anggaran Anies'. Karikatur itu seolah menyentil Anies atas anggaran enggak masuk akal dalam institusinya.

Anies pun menanggapi pemberitaan tersebut. Ia mengunggah kembali cover dirinya di akun Twitter pribadinya. Bukannya marah, Anies justru santai. Ia berterimakasih karena media tersebut sudah menjalankan tugas sebagai pilar keempat demokrasi. Ia juga berharap perbaikan sistem akan segera rampung, enggak ketinggalan minta diawasi selagi bertugas. Dia juga memuji kreatifitas Tempo.

Sebelumnya, Anies menuding sistem penyusunan penganggaran secara elektronik atau e-budgeting yang diterapkan oleh gubernur DKI Jakarta sebelum dia, sebagai biang keladinya. Menurutnya, ajuan janggal seperti pengadaan lem aibon dalam RAPBD karena e-budgeting yang tidak sempurna. "Ini ada problem sistem, yaitu sistem digital (e-budgeting) tapi tidak smart," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.