PBNU Sebut Belum Ada yang Menonjol di 100 Hari Jokowi-Ma'ruf Amin

Calon Presiden dan calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kanan) dan Maruf Amin (kedua kanan) menyapa masyarakat Tangerang saat Karnaval Indonesia Satu di Banten, Minggu, 7 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA –  Pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah bekerja selama 100 hari sejak mereka dilantik sebagai pemimpin negara. 

Namun, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Kiai Haji Said Aqil Siraj menilai, selama 100 hari ini pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ini belum ada kinerja yang terlihat menonjol di publik. 

Menurut dia yang tampak di permukaan publik hanya kasus dugaan korupsi Jiwasraya dan kasus masalah kapal China yang masuk wilayah perairan Indonesia di Natuna. 

"Beluam ada yang menonjol itu ya. Cuma Natuna dan Jiwasraya yang menonjol," kata Said Aqil Siradj dalam acara Sosial Media NU Gathering di kantor PBNU Jakarta Pusat, Rabu, 29 Januari 2020 dilansir dari VIVAnews.

Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini menilai bahwa kinerja pemerintah Presiden Jokowi ini masih belum terlihat. Sebab, masih banyak problem, salah satunya masalah BPJS Kesehatan. 

"Ya kalau saya sederhana lah, dengan BPJS ini lah, Kesehatan lah, jadi kebutuhan rakyat itu kan pendidikan, kesehatan, ekonomi, kan soal ekonomi yang diputuskan oleh PBNU soal program-program mikro itu ternyata prisingnya masih mahal," kata Helmy. 

Masalah ketimpangan BPJS ini maka perlu pemerintah turun tangan mencari solusi terbaik untuk masyarakat secara Indonesia. 

"Mari duduk bersama untuk menguatkan regulasi-regulasi yang bersifat membugarkan rakyat kecil," ujar dia