Idrus Marham: Sumbangan Berapa pun Tak Masalah, Asal Jelas

Plt Ketum Golkar, Idrus Marham.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA.co.id - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham sudah mendengar wacana permintaan sumbangan sebesar Rp20 miliar dari Panitia Pengarah Partai Golkar bagi setiap kandidat calon Ketua Umum yang akan berkompetisi dalam Munaslub bulan depan. Bagaimana tanggapannya?

"Berapa pun jumlahnya, mungkin Rp20 miliar, Rp10 miliar, Rp5 miliar, Rp1 miliar, kalau tidak ada alasan kami tidak mau," kata Idrus di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Senin, 25 April 2016.

Namun, bila permintaan sumbangan itu disertai alasan yang jelas dari panitia dan bisa diterima, maka menjadi kewajiban, tanggung jawab, kader yang maju dalam bursa calon ketua umum untuk menyumbang. "Bagi saya tidak ada masalah (angka)," tuturnya.

Idrus yang juga salah satu kandidat calon Ketua Umum Partai Golkar itu memastikan telah mendapat penjelasan dari panitia Munaslub terkait sumbangan bagi para kandidat. Pada dasarnya, sumbangan itu bentuk partisipasi dari calon-calon dalam rangka gotong royong bersama.

"Sumber anggaran Partai Golkar diatur dalam AD/ART partai, yaitu iuran kader, sumbangan kader, dan sumbangan pihak lain yang besarannya diatur undang-undang. Dan yang terakhir adalah bantun dari negara. Sesuai undang-undang. Jadi sumbangan itu tidak masalah selama ada penjelasan yang rasional," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua SC Nurdin Halid mengatakan SC sepakat biaya Munaslub ditanggung secara gotong royong. Biaya akan ditanggung bakal calon, panitia dan juga DPP.

"Khusus untuk bakal calon ini sebagai bagian dari persyaratan sebagai bakal calon. Karena kita ingin Munas bersih yang terbebas dari politik transaksional," kata Nurdin, ditemui di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu, 20 April 2016.

Nurdin menyampaikan dana partisipasi itu berkisar antara Rp5-10 miliar. Angka itu dinilai sudah pas dengan kebutuhan para calon yang berdekatan dengan kepentingannya.

"Hitungannya adalah yang dibebankan bakal calon adalah betul yang bersentuhan dengan kepentingan mereka, yaitu debat kandidat, kampanye, kemudian transport peserta. Ini untuk menekan terjadinya money politic," ujar Nurdin.

Elite Partai Golkar sepakat menggelar Munaslub di Bali. Sempat beberapa kali diundur, mereka akhirnya memutuskan waktu penyelengaraannya yaitu 25-27 Mei 2016. Sejauh ini, muncul beberapa kandidat calon ketua umum yaitu Aziz Syamsuddin, Ade Komarudin, Setya Novanto, Idrus Marham dan lainnya.