Jika Jokowi Dukung Setya Novanto, Apa Efeknya

Munaslub Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA.co.id - Sejak beberapa waktu lalu, beredar kabar mengenai intervensi istana atau pemerintah terhadap Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Tepatnya, mengenai siapa yang akan menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

Namun, apabila intervensi itu benar-benar dilakukan oleh pemerintah, maka langkah itu justru akan menjadi blunder politik. Apalagi jika calon yang didukung adalah Setya Novanto.

"Misalnya pemerintah ingin merangkul Golkar dengan menjadikan salah satu jagoannya, seperti Setya Novanto, maka itu akan menjadi blunder. Mengingat yang bersangkutan pernah bermasalah dengan kasus saham Freeport. Makanya, harus dipikirkan benar," kata Pengamat Politik dari Fisip Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Airlangga Pribadi, kepada VIVA.co.id di Surabaya, Minggu, 15 Mei 2016.

Sikap berhati-hati juga perlu dilakukan oleh pemerintah apabila ingin memberikan dukungan kepada calon lainnya. Alasannya, saat ini masyarakat sudah cerdas dalam menilai setiap tindakan pemerintah.

"Karena apabila salah melangkah, maka dalam konteks komunikasi politik citra pemerintahan Jokowi juga akan tidak baik," ujar Airlangga.

Saat ditanya mengenai siapa yang berpeluang menjadi ketua umum Partai Golkar, Airlangga menilai Munaslub kali ini akan menjadi panggung tiga calon yaitu Ade Komarudin, Setya Novanto, dan Airlangga Hartarto.

"Mereka ini adalah kuda hitam. Pertarungan sebenarnya mungkin antara Ade, dan Novanto. Tapi kehadiran Airlangga juga tidak bisa diremehkan, karena bisa saja dia menjadi alternatif lain," kata Airlangga.

Airlangga menambahkan bahwa sebenarnya sudah sejak lama, pemerintah berusaha merangkul Partai Golkar. Meski demikian,ia mengingatkan agar mereka berhati-hati dalam menerapkan langkah itu sehingga tidak melakukan kesalahan.