Muhaimin: Nggak Usah Banyak Demo, Jadi Trauma

Presiden Jokowi dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat.

VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar menilai rencana aksi demonstrasi besar-besaran pada 2 Desember tidak perlu dilakukan. Alasannya, masih banyak saluran lain yang bisa digunakan.

"Kami mengimbau nggak usah banyak-banyaklah demo, jadi trauma," kata Muhaimin, usai makan siang bersama Presiden Joko Widodo, di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 29 November 2016.

Walau demonstrasi adalah hak dalam berdemokrasi, namun Muhaimin menilai lebih baik disalurkan melalui jalur politik. Karena akan ada efek lain jika demo terus dilakukan.

Apalagi, pada aksi pada 4 November yang menuntut Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sudah dilaksanakan dengan baik oleh Presiden Jokowi.

"Apalagi massege atau pesan yang dilakukan pada tanggal 4 November itu sudah tertangkap jernih oleh semua pihak, termasuk oleh Presiden," kata pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Presiden SBY itu melanjutkan bahwa demokrasi itu jalurnya adalah politik. Sehingga, aspirasi bisa disampaikan melalui lembaga politik seperti partai, DPR hingga menteri.

"Sehingga tidak perlu demo sebesar itu," katanya.

Presiden Jokowi sebelumnya juga menyatakan bahwa tidak ada aksi demo pada 2 Desember nanti. Yang ada adalah doa bersama di Monas.

Kesepakatan antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga demikian. Disepakati, doa dan salat Jumat dilakukan di Monas.