CEK FAKTA: Sandi Klaim Ujian Nasional Salah Satu Sumber Biaya Tinggi

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, bertekad bahwa dia dan Calon Presiden Prabowo Subianto akan menghapus Ujian Nasional bila terpilih jadi pemimpin. Salah satu alasannya, Ujian Nasional ini merupakan salah satu biaya tinggi bagi sistem pendidikan dan dianggap tidak berkeadilan.  

Demikian menurut Sandiaga Uno dalam Debat Pilpres putaran ketiga di Hotel Sultan Jakarta, Minggu Malam. Dalam debat ini Ma'ruf adu debat dengan Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin.

Selain memastikan bahwa kurikulum sekolah akan terfokus pada  membangun karakter budi pekerti dan membangun peserta didik yang memiliki akhlak yang karimah, Sandiaga mengatakan bahwa "Kami juga akan menghapus Ujian Nasional."

"Ini adalah salah satu sumber biaya yang tinggi bagi sistem pendidikan kita. Untuk anak anak di rumah Ujian Nasional tersebut sangat tidak berkeadilan kami akan menghapuskan kami gantikan dengan penelusuran minat dan bakat," kata Sandiaga.

Peneliti dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Gurnadi, mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 Anggaran Ujian Nasional (UN) sebesar Rp135 miliar, sedangkan pada tahun 2018 Anggaran untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebesar Rp35 miliar.

"Akibat sistem UNBK, anggaran menjadi hemat sebesar 70%," kata Gurnadi di Jakarta. UNBK ini pun bisa menekan anggaran penggandaan dan penyaluran naskah ujian.

Soal penghapusan UN, FITRA menilai ketimbang menghilangkan UN lebih baik memperbaiki kurikulum dan standar pertanyaannya disesuaikan berdasarkan wilayah, karena kita juga tetap perlu alat ukur untuk melakukan penilaian.