Ada Masalah Serius di Balik Digdaya Liga Primer

Laga Premier League 2019/20, Burnley vs Southampton
Sumber :
  • instagram.com/premierleague/

Para petinggi sepak bola - termasuk bos Liga Primer Inggris - mendesak operator satelit di Arab Saudi untuk berhenti "memberikan platform bagi pembajakan" di tengah-tengah pertikaian yang membawa sejumlah kompetisi olahraga penting dunia terlibat ke dalam masalah politik antara Arab Saudi dengan Qatar.

Apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa?

Siapa yang terlibat?

Liga Primer - di samping beberapa kompetisi olahraga lainnya, termasuk Piala Dunia FIFA, Liga Champion UEFA dan Wimbledon - menjual hak siar pertandingan pada berbagai penyiar satelit yang berbeda di dunia.

Hak siar pertandingan di sebagian besar negara Timur Tengah dimiliki perusahaan Qatar, beIN Sports - yang merupakan bagian dari jaringan Al Jazeera di Doha.

Tetapi stasiun penyiaran pembajak, beoutQ, mengambil gambar atau feed dari beIN Sports, menaruh logonya dan menempatkan komentarnya sendiri, serta menyediakannya ke berbagai klien dengan gratis, kebanyakan di Arab Saudi tetapi juga di tempat lain di dunia Arab.

Tindakan ini merugikan pemasukan beIN karena sebagian pelanggan tidak lagi merasa perlu untuk membayar biaya berlangganan.

Sejumlah laporan investigatif yang dilakukan MarkMonitor memastikan bahwa "tidak perlu dipertanyakan" bahwa beoutQ "melakukan siaran dengan menggunakan fasilitas satelit yang dimiliki dan dioperasikan Arabsat" - jaringan satelit Arab Saudi.

Tetapi Arabsat mengatakan ini tidak ada hubungannya dengan mereka.

Mengapa pengelola liga marah?


Arabsat diluncurkan pada bulan Juli 2008. - ESA

Satu kata - uang.

Liga dan kompetisi penting sangat menarik perhatian penonton. Pertandingan antara nama-nama besar banyak ditonton. Karena itulah penyiar satelit membayar mahal - kebanyakan dalam jutaan atau bahkan miliaran dolar - untuk mendapatkan hak siar berbagai pertandingan dan mendapatkan pemasukan dari uang langganan bulanan.

Dana besar inilah yang memungkinkan Liga Primer Inggris menjadi salah satu liga terkaya dunia. Dan beIN adalah salah satu pihak yang banyak mengeluarkan uang.

Tetapi jika siaran didapat gratis sementara pihak lain membayar dana dalam jumlah besar, maka sebagian pelanggan akan berpindah ke penyiar pembajak - meskipun ini ilegal.

Jika hal ini dilakukan secara besar-besaran, jumlah pelanggan penyiar resmi akan habis. Keuntungan mereka berkurang; mereka kemungkinan tidak dapat menawarkan banyak hak siar ke depannya.

Apa kaitannya dengan Arab Saudi?

Bahwa beoutQ bermaksud membuat masalah dengan Qatar terlihat pada siaran pembajak - ulasan Piala Dunia 2018 yang dipakai terdengar seperti komentator terkenal Arab Saudi tetapi dengan memakai nama tokoh politik oposisi Qatar.

Iklan yang disiarkan berisi ejekan terhadap Qatar dan maskapai penerbangannya.

Seperti kita saksikan sendiri, dengan memberikan liputan gratis kepada beIN Sport, beoutQ mengurangi keuntungan pihak Qatar.


BeIN Sport berhenti menyiarkan F1 permulaan tahuni ini, karena pembajakan. - Reuters

Tetapi Arab Saudi melarang beIN Sport melakukan penyiaran dunia pada tahun 2017, sebagai bagian dari krisis diplomatik yang lebih luas dengan Qatar.

Masalah ini terjadi ketika Saudi menuduh Qatar mendukung terorisme. Qatar menyangkalnya dan menyatakan krisis sebenarnya dipicu oleh kedekatan hubungan ekonominya dengan saingan Arab Saudi di kawasan, Iran.

Saudi juga menuduh beIN Sports memiliki dan memanfaatkan monopoli siaran olahraga di kawasan - tuduhan yang beIN Sports katakan bermotif politik.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Transmisi BeoutQ sekarang dilaporkan terganggu, tetapi ini tetap tidak akan memuaskan pihak Qatar atau berbagai organisasi olahraga.

Mereka mendesak Arabsat untuk berhenti "memberikan platform bagi pembajakan, yang merusak bukan saja pemegang izin sah, penggemar dan pemain tetapi juga olahraga yang mereka lecehkan" dan mereka tetap "bertekad menghentikan pembajakan olahraga internasional."

Mereka sangat mengkhawatirkan beIN kemungkinan akan sama sekali menarik diri - tindakan yang telah mereka lakukan terkait dengan Formula 1. Dan ketika mereka melakukan ini, siapa yang mereka salahkan? Pembajak Arab Saudi.

Jika hal itu terjadi, bagaimana nasib dana jumlah besar dari Timur Tengah?

Klub-klub teratas Eropa tidak menginginkan hal ini terjadi.