Jangan Cari Popularitas di PSSI

Logo PSSI
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Jelang penetapan Komite Pemilihan dan Komite Banding untuk Kongres Luar Biasa PSSI pada 27 Juli 2019, sejumlah calon dari berbagai kalangan, ramai-ramai menyatakan siap untuk maju memimpin federasi sepakbola tertinggi di Indonesia.

Melihat fenomena ini, Anggota Komite Eksekutif PSSI, Yunus Nusi, meminta kepada seluruh pihak yang akan mencalonkan diri menjadi Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum PSSI, untuk tidak mencari popularitas semata.

"Tanggal 27 Juli itu baru pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan. Ada juga perubahan statuta tentang cara pemilihan, jadi berkisar di situ saja," kata Yunus Nusi, saat ditemui di Stadion Brawijaya, Kediri, Sabtu 22 Juni 2019.

"Menurut pendapat pribadi, kami akan persilakan bagi siapa saja (untuk duduk di PSSI), selama tidak ada kepentingan politik. Kami tidak ingin pemilihan Ketua PSSI hanya menjadi tumpangan politik saja, itu yang harus dihilangkan," ungkapnya.

Dilanjutkannya, apabila terdapat kepentingan politik, akan menyebabkan roda organisasi sepakbola ini menjadi tersendat. Menurutnya, lebih baik para calon yang ingin maju, untuk mengesampingkan kepentingan lain, dan fokus mengurus sepakbola.
 
"Kalau mau jadi Gubernur atau Menteri jangan mencalonkan diri di PSSI, jangan jadi Ketua Umum PSSI lagi, capeklah kita. Fokus saja kepada PSSI, jangan ada lagi yang numpang popularitas, lalu pergi," ucap Ketua Asprov PSSI Kaltim tersebut.

"Harapannya, semoga voters yang akan memilih akan sadar diri juga. Jangan mau dimanfaatkan orang yang mau populer dan mementingkan ambisi pribadinya saja. Dan saya yakin voters telah memikirkan hal itu," dia menambahkan.