Iwan Bule Ditunggu Banyak PR jika Terpilih Jadi Ketum PSSI

Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule (kiri)
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal (13-07-19)

VIVA – Mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, menyapa penggiat sepakbola se-Indonesia Timur di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam, 12 Juli 2019. Dia mencari dukungan untuk maju sebagai calon ketua umum PSSI.

Di forum Ngobrol Bola Bareng Iwan Bule itu, tak hanya Iwan yang mengambil kesempatan menyampaikan niatnya maju dan visi-misi sebagai calon ketum PSSI, hadirin juga diberi kesempatan memberikan masukan pemikiran dan curhat tentang permasalahan sepakbola nasional, juga problem PSSI.

Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim, Amir Burhanuddin, misalnya. Dia curhat bagaimana tertatih-tatihnya PSSI di daerah mengembangkan sepakbola. Sokongan pemerintah daerah khusus untuk olahraga tidak ada. Suntikan dana dari pemda disalurkan melalui KONI, dipakai untuk semua cabang olahraga. 

Benar PSSI Jatim acap menerima bantuan hibah dari pemprov. Namun, nilainya tidak seberapa untuk mengurus persepakbolaan di 38 kabupaten/kota di Jatim. Kepercayaan sponsor juga menyurut karena konflik berkepanjangan di tubuh PSSI. 

"Jadi, selama ini kami lebih banyak mengandalkan akses pribadi pengurus," kata Amir. 

Setelah tiga uang dengan kendala yang dialami klub sepakbola. Finansial juga masalah utama dalam meningkatkan performa para pemain dan segala hal tetek-bengek pengembangan sepakbola. Di antaranya soal kurang pedulinya pemda pada ketersediaan fasilitas klub di daerah. 

"Rasa-rasanya tidak ada klub yang punya home base permanen diberikan oleh pemerintah daerahnya," ujar perwakilan dari Arema. 

Banyak curhatan disampaikan, termasuk soal mafia bola. Curhatan itu ditampung oleh Iwan. Dia mengaku akan menjadikan itu sebagai galian masalah persepakbolaan nasional.

Dia mengamini itu. Kata dia, PSSI pusat pun hingga sekarang belum memiliki home base atau kantor permanen, kendati berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. "Kalau ada (kantor PSSI) kasih tahu alamatnya," ucapnya. 

Lebih dari sekadar infrastruktur dan finansial, saat ini hal yang perlu ditumbuhkan di tubuh PSSI ialah kemauan memajukan sepakbola nasional. Sistem harus dibenahi menjadi sehat. Iwan yakin, begitu itu terwujud, dengan sendirinya kepercayaan pemerintah dan swasta untuk menyokong bisa diperoleh. "Masa pemerintah tidak mau bantu," katanya. 

Iwan berjanji akan mewujudkan itu jika terpilih sebagai ketum PSSI. Target panjangnya ialah Timnas Indonesia bisa tampil di Piala Dunia 2026 dan Olimpiade 2032. Sebab, menurutnya, sepakbola bukan sekadar olahraga. Dia juga semacam duta bangsa di mata dunia. 

"Argentina itu negara kecil, tapi karena sepakbola dunia mengakui. Masa Indonesia tidak bisa. Asal ada kemauan saya yakin bisa," tuturnya.