PSSI: VAR Bisa Digunakan di Liga 1 2021

Ilustrasi Liga 1
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Somantri, mengatakan Indonesia kemungkinan baru bisa menggunakan Video Assistant Refferree (VAR) di Liga 1 2021.

Sebab, saat ini PSSI baru memulai tahap persiapan. Sebagai langkah nyata, Cucu mengatakan petinggi PSSI sudah bertemu dengan Head of Football Service IFAB Dirk Schlemmer, FIFA Refereeing Departement Michael Bossler dan FIFA Football Technology Innovation, Bhaveshan Moorghen.

(Baca juga: Trauma Kerusuhan Suporter, PSSI Siapkan Strategi Jelang Liga 1)

Cucu menjelaskan, penerapan VAR tidak mudah seperti yang dibayangkan. Butuh proses panjang dan ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. 

Mulai dari pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), penerapan teknologi, survey stadion, sampai linimasa menuju 2021. Kemudian, ada enam tahapan yang harus dilalaui yang prosesnya memakan waktu yang panjang yaitu perencanaan, persiapan, offline, line (non kompetisi), persetujuan, dan live competition.

"Kami berharap persiapan bisa berjalan dengan lancar sehingga teknologi VAR bisa kami implementasikan pada kompetisi Liga 1 musim 2021 mendatang," kata Cucu kepada wartawan.

Cucu mengatakan, PSSI sangat serius mempersiapkan VAR agar nantinya benar-benar dapat diterapkan di Liga 1. Salah satu tujuan penerapan VAR ini tak lain untuk meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia.

Namun, selain dari faktor teknologi, kemampuan wasit juga harus ditingktkan. Sebab, wasit juga perlu pembekalan untuk dapat memberdayakan VAR sesuai fungsinya. Untuk itu, PSSI juga perlu memperbanyak wasit yang memiliki lisensi AFC juga FIFA.

"Implementasi VAR adalah salah satu upaya PSSI untuk meningkatkan kualitas kompetisi. Muaranya adalah kemajuan sepakbola Indonesia," ucap pria 58 tahun tersebut.

Penggunaan VAR di Liga 1 memang sudah sejak lama digaungkan masyarakat. Terlebih, dalam beberapa tahun belakangan ini, kasus pengaturan skor di kancah sepakbola Indonesia kembali menyeruak.

Pun, wasit terkadang menjadi kambing hitam saat membuat keputusan kontroversial. Pada Liga 1 2020 ini, Liga Indonesia Baru selaku operator menyiasatinya dengan mewajibkan pihak penyiaran Liga 1 untuk menambahkan jumlah kamera yang menyiarkan pertandingan. 

Dengan bertambahnya kamera, diharapkan bisa didapat gambar lebih baik. Dari gambar itu, nanti juga bisa dilakukan berbagai evaluasi pertandingan jika terjadi kontroversi.