Arema dan Persebaya Terkapar, 2 Tim Promosi Menggila

Ilustrasi pemain PSS Sleman
Sumber :
  • Twitter/@PSSleman

VIVA – Kompetisi Liga 1 sudah memasuki musim baru. Bahkan, sudah ada empat duel panas yang menjadi pembuka. Ada empat tim elite yang langsung melakoni duel sengit, serta dua tim promosi Liga 2 yang mencuri perhatian di pekan perdana.

Cerita musim ini dimulai dari Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu 15 Mei 2019. Tim promosi, PSS Sleman, sudah harus berhadapan dengan raksasa sekelas Arema. Pertandingan yang semula diprediksi bakal berjalan lancar, sempat dihentikan akibat ada bentok suporter kedua tim.

Terlepas dari insiden itu, PSS benar-benar tampil beringas. Armada Super Elja berhasil menggasak Arema dengan skor meyakinkan 3-1. Tiga gol berhasil dibuat PSS masing-masing lewat Brian Ferreira (2), Yevhen Bokhashvili (57), dan Rangga Perkasa (82). Sementara itu, Arema yang menyandang predikat juara Piala Presiden 2019 hanya bisa membalas satu gol lewat aksi bomber anyar, Sylvano Comvalius di menit 29.

Tim promosi lainnya yang juga mencuri perhatian adalah Kalteng Putra. Bagaimana tidak, anak asuh Gomes de Oliveira sudah harus melawat ke Stadion Moch. Soebroto, Magelang, markas PSIS Semarang, Kamis 16 Mei 2019. Septian David Maulana sempat membawa tuan rumah unggul lewat golnya di menit 20. Akan tetapi, Laskar Isen Mulang pada akhirnya mampu menyegel kemenangan setelah mencetak dua gol lewat aksi Ferinando Pahabol (26), dan Rafael Bonfim (41).

Laga tak kalah seru terjadi di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, saat Borneo FC menjamu Bhayangkara FC. Dalam laga ini, Borneo sempat unggul lebih dulu lewat gol Matias Conti di menit 57. Saat kemenangan sudah nyaris digenggam penuh, Bhayangkara menggagalkannya. Tembakan keras legiun asing asal Argentina, Ramiro Fergonzi, memaksa Borneo harus rela bermain imbang 1-1.

Kemudian yang paling seru, tentunya bentrok dua tim elite Indonesia lainnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Ya, tim bertabur bintang, Bali United, menjamu Persebaya Surabaya. Pasukan Stefano Cugurra Teco harus bermain ketat lebih dulu sebelum akhirnya menyegel kemenangan tipis 2-1 atas Persebaya. 

Bali United mampu unggul lebih dulu lewat aksi striker naturalisasi Indonesia, Ilija Spasojevic, di menit 15. Akan tetapi, Persebaya mampu membuat kembali imbang usai gol Mokhamad Syaifuddin di menit 31. Misi merebut poin penuh di laga perdana akhirnya terlaksana, setelah Paulo Sergio mencetak gol kemenangan di menit 50.

Setelah ini, mari sedikit menyimak kisah awal kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim 2019. Bagaimana tanggapan para pelatih dan pemain usai meraih hasil, baik positif atau negatif, di laga perdananya?

Raksasa Jawa Timur Tumbang

Nasib sial harus dialami dua tim elite Jawa Timur, Arema dan Persebaya, yang sudah harus kalah di laga perdana. Khusus untuk Arema, armada Singo Edan jelas jadi sorotan. Sebab, pasukan Milomir Seslija tampil apik saat berlaga di Piala Presiden lalu. Hamka Hamzah cs bahkan berhasil tampil menjadi kampiun di ajang itu.

Muncul pertanyaan, apakah kericuhan yang sempat terjadi di Maguwoharjo dan membuat laga sempat dihentikan, mengganggu konsentrasi Arema? Ternyata jawabannya tidak. Milomir sendiri yang mengungkap hal itu. Juru taktik yang akrab disapa Milo ini malah merasa dihentikannya pertandingan berdampak baik pada timnya.

Yang menjadi sorotan pelatih berpaspor Bosnia-Herzegovina ini justru tidak maksimalknya lini depan dan pasukannya yang dianggap Milo kurang bisa mengontrol emosi. Dua masalah itu disebut Milo sebagai biang kekalahan timnya di pertandingan itu.

"Ada beberapa kesempatan yang bisa menciptakan gol tapi gagal. Lalu pertandingan berhenti sejenak memang lebih baik. Dan di babak kedua semua pemain kurang mengontrol emosi," ucap Milo.

"Selain itu, pada babak pertama kami bermain bagus sesuai strategi. Tapi, babak kedua pemain emosi sehingga membuat kami kalah. Gol dari PSS juga membuat mental pemain menjadi menurun," katanya.

Sementara itu, meski Persebaya mengalami nasib yang sama dengan Arema, Djadjang Nurdjaman tetap memuji militansi pasukannya. Menurut juru taktik armada Bajul Ijo, para pemain mampu menunjukkan daya juang tinggi dan memberikan perlawanan berarti kepada Bali United.

Hanya saja, eks pelatih Persib Bandung dan PSMS Medan ini melilhat sisi lemah timnya ada pada konsistensi khususnya fokus di menit akhir. Dengan tegas Djadjang menyebut konsentrasi pasukannya lemah di 10 menit akhir pertandingan.

"Meski kalah, tidak perlu tertunduk lesu. Kami tetap menegakkan kepala, karena kami memberikan perlawanan. Saya apresiasi anak-anak dalam penampilan perdana, mereka tidak ragu,” ujar Djadjang.

“Sayang dua gol tercipta, dua-duanya soal konsentrasi. Kurang dari sepuluh menit, lemah konsentrasi. Itu akan kami evaluasi. Dari sisi pertandingan berimbang, terjadi jual beli serangan," katanya.

Kegilaan 2 Tim Promosi

Berbeda nasib dengan Arema dan Persebaya, PSS dan Kalteng Putra justru menuai banyak pujian usai meraih kemenangan di laga perdana. Yang lebih istimewa, dua tim dengan status promosi ini berhasil menumbangkan dua "penghuni lama" Liga 1.

Seto Nurdiantoro tak segan membeberkan kunci kemenangan timnya atas Arema. Meskipun, eks pemain Timnas Indonesia ini tetap mengakui para pemainnya banyak melakukan kesalahan.

Pujian Seto juga diberikan kepada anak asuhnya yang mampu mendongkrak motivasinya dalam pertandingan kontra Arema. Terutama, pada saat Comvalius mampu membobol gawang Ega Rizky Pramana. Sebab, bukan perkara mudah untuk bisa menjaga semangat saat berhadapan dengan lawan dengan kualitas yang lebih tinggi.

"Di menit awal sebelum terjadi gol penyama kedudukan dari Arema, ada banyak kesalahan di sana, pemain berusaha main lepas. Tapi keberuntungan ada di kami lewat gol cepat Brian," ujar Seto usai pertandingan.

"Skema berjalan dengan baik juga dalam 20 menit pertama. Walaupun sempat hilang ritme permainan, mereka (para pemain PSS) kembali membangkitkan semangat dan memenangkan pertandingan," katanya.

Tak terlalu banyak berkomentar, juru taktik Kalteng Putra, Gomes de Oliveira, menyatakan puas dengan kemenangan pasukannya atas PSIS. Apalagi, Kalteng Putra sempat tertinggal duluan dari PSIS.  

"Kemenangan dengan dua gol ini sangat istimewa pada pertandingan awal seperti ini," ucap Gomes.

Pernyataan singkat Gomes sepertinya membuktikan bahwa eks pelatih Madura United ini ingin melakukan revans terhadap PSIS. Sebelum melakoni laga ini, Gomes sudah meminta kepada para pemainnya agar tak kalah lagi melawan PSIS. Sebab sebelumnya, Kalteng Putra sempat takluk dari PSIS 0-1 dalam laga di ajang Piala Presiden 2019.

"Kami akan berjuang untuk menang dan meraih hasil positif. Saya berharap pemain tidak kalah lagi. Kami punya peluang untuk bisa menang," kata Gomes sebelum pertandingan.

Setelah empat pertandingan awal tadi, masih ada lima pertandingan seru lainnya di pekan pertama Liga 1 2019. Diantara lima laga itu, ada partai ulangan final Indonesia Super League 2014, saat Persib Bandung berhadapan dengan Persipura Jayapura.

Selain itu, ada duel Barito Putera melawan juara bertahan, Persija Jakarta. Dua laga lainnya mempertemukan PSM Makassar kontra Semen Padang, serta pertandingan bertajuk Derby Jatim antara Persela Lamongan melawan Madura United.