Bhayangkara FC Tanggapi Keluhan PB PASI Soal Stadion Madya

Pemain Bhayangkara FC merayakan gol
Sumber :
  • Risky Andrianto/Antara

VIVA – Manajer Bhayangkara FC menanggapi keluhan Pengurus Besar Persatuan Atletik Indonesia (PB PASI) perihal penggunaan Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Sumardji mengklaim, pihaknya telah mengikuti aturan dan telah mendapatkan izin dari Pusat Pengelola Kompleks GBK (PPK GBK).

Digunakannya Stadion Madya sebagai kandang Bhayangkara saat menjamu Tira Persikabo, Kamis 4 Juli 2019, menimbulkan kekecewaan bagi PB PASI. Pasalnya, program latihan pelatnas atletik untuk SEA Games 2019 di Filipina menjadi terganggu.

Sekretaris Jenderal PB PASI, Tigor Tanjung menyayangkan situasi ini apalagi atletik diwajibkan berprestasi di SEA Games 2019 dan lolos kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo. Alhasil, pelatnas pun harus dipindahkan dari Stadion Madya ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

"Yang pasti kami menggunakan ini sesuai aturan yang ada. Tentunya pengelola sudah tahu dan menyewakan kepada kami sebagai kandang," kata Sumardji, saat dikonfirmasi.

"Pengelola juga sudah mempertimbangkan. Kami tidak tahu. Prinsipnya kami menyewa, dan diberikan, ya selesai begitu saja," jelasnya.

Sumardji menjelaskan, penggunaan Stadion Madya sifatnya sementara. Lagi pula, Bhayangkara sebelumnya juga lebih sering menjadikan Stadion Patriot Chandraga, Bekasi sebagai homebase mereka.

"Kami ini sebenarnya menggunakan Stadion Madya tidak seterusnya. Sebulan itu kemungkinan hanya sekali atau dua kali, karena dalam periode itu, kami juga bermain tandang," ucapnya.

Bhayangkara FC sejatinya bermarkas di Stadion PTIK, Jakarta. Namun, pada musim ini The Guardian terpaksa berpindah-pindah lantaran venue berkapasitas 3 ribu tempat duduk itu dalam masa renovasi. "Rencana kami menggunakan Stadion Madya sampai Stadion PTIK selesai pada bulan Agustus," tutup Sumardji.