Klopp: Liverpool Tak Beli Banyak Pemain karena Tiru Proyek MU-Ferguson

Manajer Liverpool, Juergen Klopp
Sumber :
  • Uefa.com

VIVA – Liverpool sudah seharusnya meniru proyek yang dikembangkan Manchester United demi mengakhiri puasa gelar Premier League yang sudah berjalan tiga dekade lamanya. Setidaknya, itu pendapat yang dikemukakan manajer Liverpool, Juergen Klopp.

Class of 92 menjadi bentuk pengembangan tim paling tepat yang pernah dilakukan MU. Lewat program tersebut, MU membina beberapa pemain muda berbakat dan hanya menambah sejumlah amunisi dengan kualitas mumpuni.

Artinya, manajer legendaris MU saat itu, Sir Alex Ferguson, setia menggunakan tim yang sama, dan hanya mendatangkan pemain baru dalam skala yang kecil.

Klopp juga punya contoh lain, yakni Barcelona. Saat mempromosikan pemain unggulan macam Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Lionel Messi, Barca tak terbendung.

Dengan pemain yang dipromosikan dari tim junior, Barca begitu perkasa. Mereka tampil solid. Namun, ketika para pemain macam Zlatan Ibrahimovic hingga Thierry Henry datang, mereka justru sedikit terganggu stabilitasnya.

"Mereka bersama dalam waktu lama. Ketika pemain baru datang, lalu kesulitan, yang lama kembali berlaga. MU memiliki Class of 92. Berapa lama mereka menjalankan proyeknya?" kata Klopp dilansir Daily Mirror.

"Cuma beberapa perubahan yang mereka lakukan setelah Eric Cantona menua dan beli Van the Man (Robin van Persie) atau siapa pun itu. Anda tak bisa mengubah tim dengan drastis," lanjutnya.

Pria asal Jerman tersebut menuturkan, itu menjadi salah satu alasannya untuk tak belanja banyak di bursa transfer musim panas 2019. "Kami tim yang solid bertanding di kompetisi paling keras dengan kompetitor tangguh," jelas Klopp. (one)