Premier League Diminta Punya Nyali Mendegradasi Manchester City

Manajer Manchester City, Pep Guardiola
Sumber :
  • Manchester Evening News

VIVA – Mantan pemilik Crystal Palace, Simon Jordan, menilai keputusan UEFA menskorsing Manchester City selama dua musim dari Liga Champions merupakan 'aksi penyelamatan sepakbola'. Jordan pun berharap Premier League bisa mengikuti jejak UEFA.

Dianggap telah melanggar FFP (Financial Fair Play) oleh UEFA, ManCity berniat mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Tapi Jordan berharap UEFA akan menang dan Premier League bisa mengikutinya.

“UEFA telah menemukan keberanian menjatuhkan sanksi terhadap salah satu yang disebut 'Klub Super' dengan menegakkan Financial Fair Play dan mengusir mereka dari kancah Eropa selama dua tahun," kata Jordan dilansir Daily Star, Rabu 19 Februari 2020.

“ManCity dihukum bukan karena satu pelanggaran, tetapi karena beberapa pelanggaran. Fakta sederhananya, ManCity tidak mungkin menjadi korban tidak bersalah yang dipilih oleh UEFA," lanjutnya.

Baca juga: Pelatih Leipzig Buka Suara soal Julukan Baby Mourinho

Jordan tidak menampik, sebagai sebuah lembaga, UEFA bukanlah sebuah organsisi yang sempurna. Namun kehadiran UEFA sangat dibutuhkan untuk menegakkan rasa keadilan dan mengatur regulasi yang sama-sama sudah disepakati.

"Meskipun tidak menjadi entitas yang sempurna, UEFA adalah badan yang mengatur kompetisi Eropa dengan aturan telah disepakati oleh semua klub. Saya harap UEFA telah melakukannya dengan benar," lanjutnya.

Jordan pun berharap banding ManCity ke CAS malah akan memperkuat hukuman yang diberikan UEFA. Dengan demikian, diharapkan bakal ada langkah susulan yang dilakukan oleh Premier League untuk memberikan sanksi kepada ManCity.

“Saya berharap CAS menjatuhkan vonis yang akan memperkuat penegakan aturan dalam industri, di mana aturan tersebut sangat dibutuhkan. Maka yang tersisa adalah, apakah Premier League memiliki nyali untuk memberikan sanksi kepada mereka (ManCity) juga," jelasnya.

"(Hukuman untuk ManCity) Tidak secara retrospektif, seperti yang disarankan beberapa orang, tetapi lebih maju dengan sejumlah poin hukuman, atau juga seperti Saracens (klub Rugby Inggris) yang didegradasi."

Baca juga: 

Parah, Agen Pogba Dijuluki Lintah oleh Legenda MU

Peringatkan Atletico Madrid, Liverpool: Tanya Barcelona!

Persebaya Pede Tumbangkan Persija di Final Piala Gubernur Jatim 2020