Manchester City 'Diserang' Media China karena Dinilai Tidak Sopan

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, memegang trofi Premier League
Sumber :
  • Sky Sports

VIVA – Manchester City diterpa masalah setelah gagal meraih juara turnamen pramusim, Premier League Asia Trophy 2019. Bukan kekalahan dari Wolverhampton, melainkan mereka disebut media China tidak sopan.

Media milik pemerintah China, Xinhua Agency, telah menuduh City hanya pergi ke China karena mengejar keuntungan semata. Xinhua membuat tulisan berjudul ‘Para penggemar China, cinta untuk City tidak dibalas di rumah sendiri'.

Tulisan itu dibuat karena manajer ManCity, Pep Guardiola, menolak untuk berbicara dengan fans setelah City mengalahkan West Ham pada babak semifinal di Nanjing, 17 April 2019. Hal itu dinilai menunjukkan sikap tidak hormat kepada fans lokal.

Berbeda dengan Wolves yang dinilai sukses menghibur fans di luar dan di dalam lapangan. Klub mengatur sesi ramah tamah dengan penggemar. Selain itu, pasukan Nuno Espírito Santo juga menghadiri Fashion Show dengan perwakilan pemilik klub China, Fosun International.

“Mereka hanya jadi klub yang fokus secara komersial memperluas ekspansi ke China. Mereka mencari untung saja," begitu pernyataan Xinhua dikutip Mirror.

“Sementara klub lain, (Wolverhampton) mampu mencuri hati dan cinta warga setempat. Penggalian uang tunai dari kantong penggemar telah muncul untuk menjadi satu-satunya tujuan yang konsisten untuk kubu Manchester City di China," tulis Xinhua.

Serangan itu dinilai memalukan untuk pemilik City, Sheikh Mansour, yang menjual 13 persen saham klub kepada investor dari China pada Desember 2015 lalu. Padahal, Presiden China, Xi Jinping, juga telah membantu menyegel kesepakatan ketika mengunjungi markas ManCity dua, bulan sebelum kesepakatan itu terjadi. (one)