Kena Imbas Perang Dagang, Huawei Diprediksi 'Menghilang'

Logo Huawei.
Sumber :
  • Instagram/@sadavi74

VIVA – Pasca masuknya Huawei dalam daftar perusahaan yang tidak boleh membeli produk atau layanan dari Amerika Serikat, mereka diprediksi akan masuk dalam masa susah. Hal ini dikatakan oleh beberapa perusahaan analis teknologi.

Dilansir dari Reuters, Minggu 26 Mei 2019, Fubon Research dan Strategy Analytics mengatakan, Huawei akan mengalami penurunan penjualan hingga 24 persen di 2019. Bahkan, pengiriman peranti diprediksi mulai menurun beberapa bulan lagi.

Pekan lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat melarang Huawei untuk membeli barang dan jasa dari perusahaan asal Amerika Serikat. Keputusan ini diambil saat China dan AS sedang dalam perang perdagangan.

Beberapa perusahaan teknologi, termasuk Google dan ARM sebagai penyedia ‘otak’ dari smartphone, telah memutuskan hubungan dengan Huawei.

"Huawei dapat hilang dari pasar smartphone Eropa Barat tahun depan, jika kehilangan akses dari Google," kata Direktur Strategi Wireless Smartphone Strategy Analytics, Linda Sui.

Meski Huawei berkata bahwa mereka memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk tetap bersaing, namun banyak pihak tidak memercayainya. Bahkan, pabrikan asal China itu diprediksi bakal merumahkan ribuan karyawan.

Konsumen yang ingin memiliki ponsel kelas atas, diperkirakan akan berpaling ke produk buatan Samsung atau Apple. Sementara, mereka yang mementingkan harga bakal membeli Oppo dan Vivo.