Kini Teknologi AI Dilatih Bisa Prediksi Kematian dari Detak Jantung

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay/sbtlneet

VIVA – Teknologi Artificial Intelligence sebentar lagi akan menambahkan kemampuannya lagi. Ini berkaitan dengan prediksi ancaman terhadap kesehatan. 

AI nantinya akan bisa memprediksi keadaan jantung yang mematikan. Kemampuan ini dikembangkan oleh tim peneliti Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory MIT, dilansir laman Engadget, Senin, 16 September 2019. 

Mereka mengembangkan sistem pembelajaran mesin RiskCardio, yang mampu memperkirakan risiko kematian akibat kardiovaskular yang memblokir atau mengurangi aliran darah. 

Semua itu hanya membutuhkan pembacaan EKG selama 15 menit. Dari sana, dia akan mengukur bahaya berdasarkan sampel ketukan berturut-turut. 

Jika data menangkap dalam jangka waktu itu, RiskCardio akan bisa menentukan apakah seseorang akan meninggal dalam 30 hari atau lebih hingga satu tahun. 

Pendekatan ini berdasarkan ketukan lebih besar pada detak jantung akan mencerminkan risiko besar. Para peneliti melatih sistem machine learning menggunakan riwayat data dari pasien. 

Jika pasien selamat, detak jantung mereka dianggap relatif normal. Jika pasien meninggal, aktivitas jantung mereka dianggap berisiko. 

Nilai risiko didapatkan dengan rata-rata prediksi dari setiap set detak jantung berturut-turut.