Menristekdikti Ajak Diaspora Pulang ke Indonesia, Mengabdi Jadi PNS

Menristekdikti M. Nasir meresmikan Gedung Auditorium dan Perkuliahan UK Petra Surabaya
Sumber :
  • Dok. VIVA

VIVA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mengajak para dosen dan akademisi atau para diaspora Indonesia yang berada di luar negeri, untuk kembali mengabdikan dirinya ke Indonesia. 

"Kami lagi dorong kepada diaspora, orang Indonesia yang berada di luar negeri kembali ke Indonesia bisa menjadi PNS, kami mengajukan ke Kementerian PANRB," ujar Menristekdikti, Mohamad Nasir, saat meresmikan Gedung Auditorium dan Perkuliahan Universitas Kristen Petra di Surabaya, Jawa Timur, Senin 11 Maret 2019.

Nasir menyebutkan, jumlah diaspora Indonesia yang berkiprah di luar negeri diperkirakan mencapai lima ribu orang. Mereka tersebar di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Jerman, Eropa, hingga Asia. 

Nasir menjelaskan, para diaspora ini memiliki kemampuan luar biasa. Ada yang dari kampus Amerika, mempunyai karya inovatif, mekatronika enginering yang saat ini dimanfaatkan di negeri Paman Sam itu. 

Ada lagi, orang Indonesia di University Amerika, yang ahli dalam bidang teknologi microchip yang bekerja di sana. 

Apabila mereka ini kembali ke Tanah Air untuk mengabdikan dirinya ke dunia kampus, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, tentu potensinya akan lebih besar sekali bagi pendidikan Indonesia ke depannya agar lebih baik. 

"Untuk diaspora ini kan potensi besar, ini ribuan yang ada di luar negeri supaya masuk ke Indonesia bisa mengangkat perguruan tinggi," tuturnya. 

Meski begitu, Nasir mengakui, untuk memulangkan para diaspora agar mau mengabdi di dalam negeri, bukan perkara yang mudah, dan memerlukan anggaran yang cukup besar dari pemerintah.

"Memang betul, bukan perkara yang mudah, pertama harus perbaiki regulasi, kedua penyediaan dana yang cukup. Maka Presiden Jokowi di tahun berikutnya, menganggarkan untuk bidang SDM (sumber daya manusia) adalah menjadi besar. Harapan Presiden, bagaimana bisa melipatkan pembiayaan hal ini, supaya bisa menarik diaspora dari luar negeri," ujarnya. (asp)