Coba MRT, Kok, Hanya Ada Sinyal Telkomsel

MRT Jakarta.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Beberapa waktu belakangan, media sosial dihebohkan dengan foto-foto 'Jajal Naik MRT'. Ternyata  PT Mass Rapid Transit Jakarta atau MRT telah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjajal transportasi publik yang masih bau cat baru. Uji coba tanpa biaya alias gratis.

Untuk bisa menjadi salah satu partisipan penjajal MRT anyar, yang perlu dilakukan hanya mendaftar melalui situs dengan alamat www.ayocobaMRTJ.com. Pendaftaran dibuka sejak 5 Maret lalu dan uji coba publik berlangsung 12 - 24 Maret 2019. Trayek yang dijajal adalah Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia (HI) pergi pulang (PP). 

Saat dicoba, pengguna diharuskan memasukkan secara jelas identitas pribadi, yakni mencantumkan nomor ponsel dan email saat melakukan registrasi pada laman tersebut. Setelah itu, tinggal menunggu verifikasi untuk bisa melangkah ke proses selanjutnya.

Rupanya, warga yang ingin menjajal transportasi publik ini cukup tinggi. Pengelola MRT menyebutkan pada 8 Maret 2019, hingga pukul 19.00 WIB sebanyak 166.523 orang telah mendaftar. Artinya, total kuota publik tersisa sebanyak 119.077 orang dari 285.600 orang.

Stasiun MRT Bundaran HI masih menjadi pilihan terbanyak untuk stasiun keberangkatan dengan jumlah 41.826 orang pendaftar. Tidak heran jika banyak pengguna media sosial yang bangga mengabadikan lewat foto maupun video.

Pengalaman VIVA.co.id saat menaiki MRT ini, suasananya memang bersih karena masih baru. Setiap stasiun memiliki warna dan karakter yang berbeda seperti di Kawasan Bundaran HI yang dicat serba silver, dipenuhi dengan pertokoan karena dekat dengan kawasan bisnis. Peserta uji coba dibagi menjadi beberapa sesi dengan tanda pengenal berupa stiker beda warna.

Sayangnya, beberapa teman mengeluh kehilangan sinyal dan tak bisa mengunggah foto maupun video dari dalam. Hanya beberapa, sedangkan yang lain bisa. Usut punya usut, yang bisa hanyalah pengguna Telkomsel. Mereka terlihat asing live streaming dan mengunggah foto secara realtime. Pengguna seluler lain baru sibuk saat sudah berada di atas.

Ketika dikonfirmasi, Telkomsel menyebut mereka  memang sudah memasang 48 BTS di 13 stasiun yang dilewati MRT Jakarta. Total ada 74 sektor dengan dengan 222 NE BTS mixed 2G, 3G, dan 4G. 

"Untuk 4G kita pakai carrier aggregation LTE FDD 1800 dan LTE TDD 2300 dikombinasikan," jelas Direktur Jaringan Telkomsel Bob Apriawan, saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 15 Maret 2019.

Di Jakarta, Telkomsel mengklaim memiliki 7,8 jutaan pelanggan. Diperkirakan load trafik MRT akan tinggi saat pagi dan sore jelang malam. 

Pengelola MRT sepertinya harus memperhatikan secara serius isu sinyal smartphone ini. Apakah harus pengguna MRT beralih gunakan Telkomsel semua? (dhi)