Daripada Bicara 5G, Smartfren Getol Perluas Jaringan 4G

Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Deputy Chief Executive Officer Smartfren, Djoko Tata Ibrahim, buka suara mengenai jaringan generasi kelima atau 5G yang banyak dibicarakan. Menurutnya, Smartfren masih dalam tahap tes jaringan, dan mungkin baru terealisasi beberapa tahun ke depan.

"Kemungkinan, dua sampai tiga tahun lagi. Di luar negeri juga belum matang. Ekosistemnya belum semua terbangun," kata dia di Jakarta, Selasa 26 Maret 2019.

Uji coba baru mereka lakukan di satu menara Base Transceiver Station (BTS). Untuk saat ini, lanjut Djoko, ingin memperluas jaringan 4G dibandingkan harus mengutamakan 5G. Ia mengaku hingga saat ini perluasan masih terus berjalan.

"Setiap bulan kita tambah 500-1.000 BTS. Targetnya di akhir tahun mencapai 6.000-7.000 BTS. Jadi, totalnya sekitar 20.000 BTS di seluruh Indonesia. Kita juga sudah masuk ke daerah terpencil yang bekerja sama dengan BAKTI Kominfo," katanya.

Menurutnya, jaringan 5G tidak hanya sekadar bermanfaat untuk smartphone, tetapi juga untuk kebutuhan otomatisasi, Internet of Things (IoT), robot hingga mobil tanpa sopir.

Selain bicara 5G, Djoko juga bicara mengenai kemungkinan pemasangan jaringan di Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta.

Moda transportasi MRT Jakarta sedang digandrungi banyak masyarakat. Namun, sayangnya banyak yang mengeluh ketiadaan jaringan. Ditanya mengenai masalah ini, Djoko mengaku harganya masih terlalu tinggi.

"Saat ini masih negosiasi dengan penyedia jaringan telekomunikasi pasif, Tower Bersama. Masih cocok-cocokan harga, mudah-mudahan lancar. Biayanya enggak tahu pasti, tetapi cukup mahal bagi kami," jelas Djoko. (asp)