Tik Tok Punya Cara 'Pedekate' sama Kementerian/Lembaga

Kepala Kebijakan Publik Tik Tok Indonesia, Malaysia dan Filipina, Donny Eryastha.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Kepala Kebijakan Publik Tik Tok untuk Indonesia, Malaysia dan Filipina, Donny Eryastha, mengungkapkan bahwa saat ini kementerian/lembaga seharusnya memiliki pendekatan khusus kepada generasi muda atau milenial. Menurutnya pengumuman program terbaru pemerintah tidak harus dilakukan dengan cara monoton.

"Zaman sekarang itu harus pakai metode yang lebih fun. Misalnya, kalau ada program baru jangan hanya diumumkan di website. Bikinlah di akun Tik Tok. Pengguna, kan, mau enggak mau lihat videonya. Jadi pesannya dapat," katanya di Jakarta, Jumat, 26 April 2019.

Namun, Donny melanjutkan, cara penyampaian pesan yang lebih modern memang masih tergantung dari kementerian/lembaga bersangkutan.

Ia lalu mencontohkan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, disebut aktif membuat konten dalam mengumumkan program pemerintah.

"Kalau mau dipersempit lagi, Kominfo paling aktif membuat konten. Itu pun atas inisiatif Pak Rudiantara. Kita juga kaget, kok, pejabat-pejabat di Kominfo antusias sekali. Tapi kalau ada yang enggak buat konten, ya, sepi-sepi saja. Kembali ke mereka, sih," papar dia.

Dari pantauan VIVA, akun Tik Tok dengan ID Kominfo sudah memiliki 24 video dengan pengikut atau followers sebanyak 14 ribu. Bahkan, pada salah satu videonya, Menkominfo Rudiantara juga ikut berkontribusi.

Lebih lanjut Donny menjelaskan penggunaan konten Tik Tok oleh kementerian/lembaga ini tidak dilakukan atas dasar paksaan. Menurutnya Tik Tok hanya memiliki andil untuk menjelaskan bagaimana bermain serta pengaplikasiannya.

Meski usia Tik Tok baru dua tahun, tetapi Donny mengaku terus menerapkan strategi jemput bola dengan melakukan kemitraan bersama beberapa kementerian/lembaga.

Yang terbaru adalah mengumumkan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata sebagai upaya dari mempromosikan pariwisata di Indonesia. "Intinya, kami enggak bisa kerja sendiri. Kami perlu dukungan pemerintah," kata Donny.