Medsos dan WA Dibatasi, SMS dan Telepon Meningkat

Telkomsel Jabotabek Jabar untuk persiapan jaringan Lebaran 2019
Sumber :
  • Dok. Sarie

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sempat melakukan pembatasan akses ke dunia sosial media dan perpesanan instan beberapa waktu lalu. Yang menarik, saat medsos dan WA 'dicekik', diakui ada kenaikan cukup signifikan pada penggunaan layanan SMS dan telepon.

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu belakangan, operator mengakui jika layanan SMS dan telepon telah mulai perlahan ditinggalkan. Pengguna tak lagi mengirim pesan lewat SMS, tak lagi menelepon menggunakan selular. Semua bisa dilakukan melalui perpesanan instan dan media sosial, lewat jalur data internet.

"Payload data kita kemarin (saat pembatasan medsos/wa) turun sekitar 8,5 persen. Hari kedua mulai naik lagi. Angka ini berangsur normal di hari ketiga pembatasan itu dibuka," kata VP ICT Network Management Telkomsel Jabotabek Jabar, Juanita Erawati, di Bandung, kemarin, 27 Mei 2019.

Di hari normal, dijelaskan Juanita, payload data di wilayah kekuasaannya itu mencapai 1500 terabyte per hari. Sedangkan hari normal, trafik voice mencapai 1800 erlang per hour voice call. Untuk SMS, trafiknya mencapai 24 juta SMS per hari.

"Ketika data turun, justru voice naik sekitar 17 persen.  SMS juga naik 15 persen. Tapi itu hanya di tanggal 22 Mei saja," jelasnya.

Saat ditanya adakah kerugian yang dialami saat pembatasan tersebut berlangsung, Juanita enggan menjawabnya. Dia menjelaskan jika hal itu adalah salah satu dari upaya perusahaan BUMN itu untuk tetap tunduk pada aturan yang berlaku di Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sendiri telah mencabut kebijakan pembatasan media sosial dan pesan pada Sabtu siang 25 Mei 2019. Pencabutan tersebut seiring dengan telah kondusifnya stabilitas di Ibu Kota yang sebelumnya sempat terjadi kerusuhan, mulai 22 Mei 2019.