Tanpa Android dan Facebook, Hongmeng Huawei Tak Akan Berjaya

Logo Huawei.
Sumber :
  • Instagram/@viktorijanikolovskamk

VIVA – Huawei diprediksi akan sulit melakukan penjualan produk ponselnya tanpa dukungan sistem operasi Android, yang di dalamnya mencakup aplikasi Facebook, WhatsApp, dan Instagram. 

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Riset, Perangkat dan Ekosistem Internasional Data Corporation (IDC) India dan Asia Selatan, Navkendar Singh, sebagaimana diberitakan Economic Times, Senin, 17 Juni 2019.

"China memiliki ekosistem aplikasi sendiri yang sangat populer, tapi itu hanya di sana, tidak di negara lain. Sedangkan Android yang merupakan teknologi dari Google, yang berbasis di Amerika Serikat, dipakai pengguna smartphone di dunia," ujar Singh.

Belakangan ini, menyusul penghentian izin Huawei menggunakan sistem operasi Android sebagai imbas perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Huawei telah mempersiapkan OS sendiri, yaitu Hongmeng, yang dikabarkan akan rilis dalam waktu dekat.

Singh menilai, sepertinya Huawei melihat peluang pertumbuhan penjualannya di India. Alasannya karena pasar smartphone di tanah Hindustan ini menyentuh angka 450 juta pengguna. Meski begitu Huawei lagi-lagi dinyatakan tak akan bisa menjadi pemain utama, kecuali perangkatnya tetap menjanjikan kehadiran platform Google dan Facebook.

"Di India mereka tidak benar-benar bisa menjadi pemain utama. Namun dengan adanya Google dan Facebook, membuat mereka berpotensi menjadikan India sebagai lahan pertumbuhan mereka berikutnya dalam dua sampai tiga tahun ke depan, di luar pasar China," kata Singh.

Huawei berhasil menggeser posisi Apple sebagai produsen smartphone terbesar kedua pada kuartal I 2019, di mana Samsung yang menempati posisi pertama. Namun pada 15 Mei, Donald Trump melarang Huawei dengan alasan keamanan.

Raksasa teknologi asal negara Tirai Bambu itu juga telah mengajukan mosi di pengadilan Amerika Serikat, untuk menentang kebijakan Trump. Selain itu, rumor menyebut bahwa Google telah melakukan diskusi dengan pemerintah untuk menghapus larangan, karena berimbas buruk pada bisnis perusahaan. (ann)