Facebook Bikin Peta Populasi Pakai Artificial Intelligence

Facebook Bikin Peta Populasi Pakai AI & Big Data, Ini Penampakannya!. (FOTO: Instagram Facebook).
Sumber :
  • wartaekonomi

Media sosial Facebook bekerja sama dengan pusat penelitian dan organisasi nonprofit untuk memanfaatkan dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) guna mengatasi permasalahan dan tantangan sosial, kesehatan, dan infrastruktur, serta mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Asia.

Melalui kombinasi teknologi pemrosesan komputer, keterampilan olah data, dan keahlian dalam AI, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini menciptakan peta populasi lokal dengan detail dan akurat di dunia.

Karena itu, Facebook bekerja sama dengan Center for International Earth Science Information Network dari Columbia University, Amerika Serikat, untuk memastikan penelitian itu menggunakan data administratif terbaru dari seluruh negara yang terlibat.

"Peta kepadatan populasi dapat meningkatkan kinerja lembaga nonprofit, termasuk kinerja peneliti mereka dan bagaimana kebijakan dikembangkan," kata Juru Bicara Facebook Indonesia, John Wagner dalam keterangan resminya, Kamis (20/6/2019).

Menurutnya, gabungan data yang tersedia di publik dan teknologi AI dapat menciptakan peta populasi yang rinci dan beresolusi tinggi.

Di dalamnya terdapat estimasi jumlah penduduk dalam jarak 30 meter, meliputi jumlah anak berusia di bawah 5 tahun, jumlah perempuan berusia produktif, dan informasi demografis lain.

Manajer Penelitian Facebook, Alex Pompe menyampaikan, "Sejak saya memulai karier bidang kemanusiaan di Peace Corps hingga beberapa minggu lalu saya berbicara dengan para ahli di World Health Assembly 2019 di Jenewa, kebutuhan yang utama saat ini adalah data populasi yang akurat."

Sebelumnya, butuh waktu yang panjang bagi relawan untuk mengidentifikasi kota atau desa kecil demi gambar resolusi tinggi dalam peta populasi. Dengan teknologi AI, pendataan itu dapat dilakukan secara efisien dan lebih rinci.

"Peta ini menunjukkan kolaborasi yang kuat antara Facebook dan institusi penelitian terkemuka seperti Columbia University, untuk menggabungkan data publik dan machine learning untuk mendukung lebih banyak proyek kemanusiaan yang berbasis data di seluruh dunia," papar dia.

Pompe mencontohkan, untuk Indonesia, sistem pemindaian komputer menguji 725 juta gambar satuan guna menentukan apakah di dalamnya terdapat gambar gedung.

Tim menemukan sekitar 28 juta gambar lokasi gedung atau bangunan hanya dalam beberapa hari.

Memanfaatkan kemampuan mesin pembelajaran (machine learning/ML), Facebook mulai mengembangkan peta kepadatan populasi sebagai alat untuk mendukung konektivitas di seluruh dunia.

Pompe juga mengklaim tak ada data akun Facebook yang digunakan dalam proyek tersebut. Seluruh data satelit atau pun sensus juga tidak mengandung data pribadi yang dapat teridentifikasi.