Mayoritas Orangtua di Indonesia Awasi Ketat Anak-anak Main Internet

Kontrol Terhadap Aktivitas Internet di Asia Pasifik Lemah, Kalau di Indonesia?. (FOTO: Unsplash/Mikaela Shannon).
Sumber :
  • wartaekonomi

Semakin intens anak beraktivitas di internet maka semakin besar pula kemungkinan mereka mengakses berbagai konten yang tidak pantas, dari pornografi sampai konten berbahaya yang mengandung radikalisme dan terorisme.

Bahkan, konten yang dapat membahayakan privasi dan keamanan finansial keluarga. Pencegahan oleh orang tua terhadap interaksi anak di dunia maya menjadi konsep utama dalam memberikan perlindungan survei ESET di kawasan Asia Pasifik, hanya 29 persen responden yang menerapkan Parental Control pada perangkat yang digunakan anak mereka.

Tidak hanya itu, sebanyak 29 persen responden juga memberikan izin kepada anak-anak untuk mengunduh program dan aplikasi sendiri.

“Di usia muda, keingintahuan seorang anak harus dipupuk dan dilindungi. Kontrol orangtua memfilter aksesibilitas ke kemungkinan konten terlarang yang mungkin berdampak negatif pada anak-anak. Kontrol orangtua juga secara tidak langsung mengajarkan anak-anak nilai uang ketika membeli barang secara online,” kata Peneliti Senior ESET, FitzGerald, dalam keterangan resmi, Senin (24/6/2019).

Selain kontrol, orangtua sendiri juga harus bertanggung jawab atas aktivitas anak-anak mereka saat online. Dari hasil survei yang sama, hanya ada 36 persen responden yang memantau aktivitas anak saat menggunakan perangkat pintar mereka.

Hal itu menunjukkan kurangnya perhatian orangtua terhadap aktivitas online anak, padahal di titik ini mereka harus punya andil lebih banyak dalam mengawasi anak.

“Anak-anak tidak tahu tentang virus atau malware, privasi online, phising, etika jejaring sosial dan masalah internet lainnya. Di sini, orangtua punya kewajiban sebagai jembatan agar anak sampai di seberang dengan aman tanpa harus mengekang aktivitas anak,” kata Konsultan Keamanan TI PT Prosperita (ESET Indonesia), Yudhi Kukuh.

Bagaimana dengan pengawasan orang tua terhadap aktivitas dunia maya anak di Indonesia?

Ternyata, 72 persen responden di Indonesia sepakat untuk melakukan pengawasan itu, membuktikan betapa protektifnya orangtua. Lebih lanjut, 56 persen responden Indonesia juga menerapkan kontrol orangtua.

Untuk membantu para orangtua dalam melindungi anak, berikut ini tips yang dapat diterapkan:

• Awasi pemakaian perangkat anak
Hindari memberikan kebebasan penggunaan perangkat pintar Anda kepada anak-anak, karena mereka mungkin belum tentu tahu cara memastikan keamanan situs web tempat mereka berselancar.

• Aktifkan fitur "Parental Control" pada perangkat anak
Kontrol orang tua harus menjadi pertimbangan utama jika orang tua ingin memberi anak-anak akses ke perangkat pintar mereka. Parental Control pada laptop sangat penting karena dirancang untuk memblokir situs web yang tidak pantas atau berbahaya.

• Batasi transaksi online oleh anak
Orang tua harus berusaha untuk membatasi aktivitas transaksi online yang dilakukan anak, terutama transaksi online dengan kartu kredit karena mereka mungkin secara tidak sengaja berbagi kredensial di situs yang tidak aman atau menerima begitu saja pengeluaran.