Pangeran Harry Dibilang Jahat Gara-gara Video Game

Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Sumber :
  • Instagram.com/kensingtonroyal

VIVA – Pangeran Harry dikecam oleh Fornite gara-gara pernyataannya soal video gim. Pada April lalu, putra mendiang Putri Diana itu menyerukan pelarangan video gim karena bisa membuat kecanduan, terutama untuk permainan yang saat ini sedang populer. 

Buntut dari pernyataan tersebut, Pangeran Harry kecaman dari kreator Fortnite. Pengembang gim populer itu mengklaim, apa yang menjadi pandangan Pangeran Harry merupakan hal yang salah. 

Dikutip dari laman Independent, Selasa 25 Juni 2019, Duke of Sussex itu mengatakan gim diciptakan untuk membuat pengguna ketagihan dan membuat pemain gim tetap berada di depan komputer dalam waktu yang lama. Menurut Pangeran Harry, candu gim sama seperti saat mengkonsumsi narkoba dan alkohol. 

"Seharusnya tidak diizinkan. Di mana manfaatnya memiliki permainan itu di rumahmu? Ini sangat tidak bertanggung jawab," ujarnya. 

Perwakilan pengembang Fortnite, Epic Games, Komite Commons mengatakan, perusahaan terkejut atas kritik kerajaan. Penasihat umum Epic Games, Canon Pence mengatakan, permainan diciptakan untuk menjadi hiburan yang menyenangkan, jujur, fleksibel, menarik dan murah hati. 

"Saya merasa pernyataan seperti itu menunjukkan adanya upaya jahat untuk memeras keuntungan perusahaan," kata Pence. 

Pada Mei lalu, World Health Organization (WHO) juga sudah menyatakan kecanduan gim masuk dalam kategori gangguan mental. Perwakilan raksasa video gim, Electronic Arts (EA) turut diinterogasi atas masalah tersebut. 

Pada sidang umum, Manajer EA Inggris, Shaun Campbell mengatakan, keputusan WHO mengartikan kecanduan gim yang kini sudah masuk dalam kategori penyakit akan lebih rumit dibanding hanya memberi label kecanduan pada pemain gim. 

"Kami ingin para pemain bermain yang sehat dan seimbang saat bermain gim, sama seperti yang lainnya. Jika Anda melihat pemain FIFA, mereka kompetitif dan beberapa menginginkan karier di eSports, sehingga mereka berlatih dan menghabiskan waktu bermain. Ini tentang ketidakseimbangan bagi seorang individu," ujarnya.