Diskriminatif soal Lowongan Kerja, Facebook Siap Bertobat

Facebook.
Sumber :
  • Trusted Reviews

VIVA – Facebook siap menyediakan iklan lowongan pekerjaan, pinjaman uang dan kartu kredit. Nantinya pengguna media sosial terpopuler ini bisa mencari lowongan sampai pinjaman uang dalam kolom pencarian di platform tersebut. 

Penyediaan informasi tersebut bisa dicari berbasis lokasi dan kategori penyedia iklan. Usut punya usut, penyediaan iklan tersebut untuk mengakhiri praktik diskriminatif yang berjalan di Facebook.

Layanan pencarian lowongan pekerjaan sampai pinjaman duit ini kemungkinan akan tersedia pada akhir tahun ini. Namun informasi menyebutkan, layanan tersebut cuma berlaku untuk pengguna di Amerika Serikat saja. 

Iklan dan informasi tersebut akan tersedia bagi pengguna Facebook yang terpilih, berbasis pada data pendapatan, tingkat pendidikan dan di mana mereka pergi ke pusat swalayan. 

Dikutip dari laman The Olympian, Senin 1 Juli 2019, Facebook menyediakan layanan akses informasi finansial dan pekerjaan itu untuk mengeliminasi diskriminasi pada platform tersebut. 

Pelaksanaan iklan anti diskriminasi ini akan diaudit oleh mantan pemimpin American Civil Liberties Union (ACLU), Laura Murphy. Facebook merekrut Murphy pada Mei 2018 untuk menilai performa isu penting di platform tersebut, termasuk soal iklan diskriminatif. 

Murphy optimis komitmen Facebook ini akan berdampak pada mobilitas sosial jutaan warga di Amerika Serikat.  "Saya sangat tidak sabar soal hal ini," ujarnya.

Pada tahun lalu, Facebook mendapat tudingan keras dari kelompok ACLU hanya menayangkan iklan lowongan kerja untuk kalangan kaum adam saja, bukan untuk kaum hawa. ACLU menggugat hal itu pada United States Equal Employment Opportunity Commission. 

Kala itu, menurut laman The Verge, gugatan ACLU diwakili oleh tiga perempuan korban iklan diskriminatif yang ditampilkan Facebook tersebut. 

Facebook memiliki kemampuan menargetkan iklan ke individu tertentu secara spesifik sesuai dengan permintaan pengiklan. Nah inilah yang dipermasalahkan oleh ACLU. Kenapa dengan kemampuan mencegah diskriminasi iklan, situs besutan Mark Zuckerberg itu malah memuluskan permintaan pengiklan. Selain menargetkan iklan pada kaum pria, menurut tudingan ACLU, Facebook juga menargetkan calon pencari kerja dari kalangan umur tertentu saja.