Wow! Huawei Lagi Berburu Lulusan SMK

Sejumlah siswa mengerjakan soal Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Dalung, Badung, Bali, Senin, 25 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Huawei Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan bekerja sama membentuk program bernama Smart Generation (SmartGen) untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Program ini berupa pemberian pelatihan instalasi perangkat base transceiver station (BTS) dan microwave.

Kepala Eksekutif Huawei CNBG Indonesia, Andy Ma Hui, mengaku memiliki komitmen dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) terampil di Tanah Air.

"Kami komitmen mengembangkan SDM, meningkatkan kompetensi, dan daya saing dalam menghadapi ketatnya persaingan tenaga kerja di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)," kata dia di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019.

SmartGen menyasar pencari kerja dari lulusan sekolah dasar (SD) hingga Strata-1 (S1) yang berada di bawah binaan Balai Besar Latihan Kerja (BBLK) Kementerian Ketenagakerjaan.

Pelatihan akan diberikan untuk 1.000 pencari kerja. Program ini merupakan program lanjutan atas nota kesepahaman yang terjadi pada 2018.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenaker, Bambang Satrio Lelono, menyebut kemitraan yang dilakukan pemerintah dan Huawei menjadi solusi dalam menjembatani kompetensi para pencari kerja untuk memenuhi kebutuhan industri.

"Saya harap BBLK bisa menjadi wadah untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, khusunya bidang TIK. Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa SDM menjadi salah satu prioritas pemerintah, di antaranya lewat pelatihan," ungkapnya.

Pengembangan SDM di sektor TIK telah dilakukan Huawei sejak 2009. Hingga tahun lalu, mereka telah memberi pelatihan terhadap 12 ribu insinyur dan 5 ribu siswa dan mahasiswa di bidang TIK. Tidak hanya itu saja, Huawei memberikan sertifikasi kepada 1.000 tenaga profesional dari mitra industri setiap tahunnya.