Polri Klaim Sudah Banyak Kejahatan Terungkap dengan Teknologi

Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal (empat dari kiri).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Januar

VIVA – Saat ini aspek keamanan perlu sokongan peralatan teknologi canggih. Institusi pemerintah dan swasta diharapkan mengaplikasikan teknologi seperti penggunaan CCTV, face recognition, serta sensor alarm. Tak terkecuali Kepolisian Negara Republik Indonesia.

"Seandainya semua teknologi keamanan ini dipakai maka tugas polisi akan sangat terbantu. Sudah banyak kasus kejahatan bisa terungkap dengan menggunakan teknologi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal, di Jakarta, Jumat, 19 Juli 2019.

Kendati belum maksimal, tetapi menurut Iqbal, instrumen ini sudah menjadi kebutuhan menyusul keinginan mendapatkan rasa aman bagi masyarakat yang sangat tinggi.

Selain itu teknologi digital bidang keamanan sudah menjadi bagian penting bagi masyarakat Jakarta sebagai kota pintar (smart city). "Jika dikaitkan dengan Jakarta sebagai smart city, mau tidak mau, produk pengamanan terbaik sudah menjadi keharusan," ungkapnya.

Untuk itu digelar Indo Security and Indo Firex 2019 Expo & Forum bersamaan dengan Indonesia International Smart City Expo & Forum (IISMEX) Jakarta 2019. Pameran ini mendapat apresiasi positif dari Polri, sekaligus penting sebagai penunjang smart city.

"Pameran ini sangat strategis dalam perspektif keamanan negara dan menjadi dasar utama negara untuk bisa bertahan dan berdaulat," tutur Iqbal.

Pada kesempatan yang sama, Managing Director PT Napindo Media Ashtama, Arya Seta Wiradipoera memaparkan, faktor keamanan harus dilihat dari sudut pandang yang luas dan kompleks serta disesuaikan perkembangan zaman.

"Kepolisian misalnya. Mereka pasti membutuhkan teknologi untuk mendukung tugasnya. Saat ini semua sudah terintegrasi pada sistem teknologi digital. Dengan demikian tugas polisi jadi terbantukan," jelas Arya.

Bukan itu saja, dalam pameran tersebut, Napindo, Polri dan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) menggelar kompetisi siber.

Arya mengaku, kompetisi ini menjadi ajang lomba keamanan siber yang secara khusus fokus pada aspek operasional pengelolaan dan perlindungan layanan dan infrastruktur sistem informasi.

"Kami berharap kompetisi ini menjadi wadah bagi individu yang punya keahlian di bidang siber. Dan, Polri juga bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk turut menjaga keamanan lewat dunia siber," ujar dia.