Bikin Aplikasi Jangkau, Ahok Tantang Anggota DPRD

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube

VIVA – Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengungkapkan kembali rencana membantu orang lain melalui aplikasi mobile. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah menyiapkan aplikasi yang membantu orang yang membutuhkan sesuatu. Aplikasi yang dimaksud dinamai Jangkau. Dalam mengelola aplikasi ini, Ahok menantang anggota DPRD Jakarta untuk turut terlibat membantu.

Aplikasi Jangkau menghubungkan orang yang membutuhkan dan orang yang memberi bantuan sumbangan. Misalnya seseorang butuh sebuah barang 'A', maka aplikasi Jangkau akan mempertemukan dengan penyumbang barang 'A'. 

Dalam video blog di saluran YouTube miliknya, Ahok mengungkapkan ide aplikasi Jangkar muncul saat dia mendekam di penjara Mako Brimob Kepala Dua, Depok, Jawa Barat. Saat menyampaikan monolog dalam Rosseno Award 2019, Ahok menceritakan ide aplikasi Jangkau tersebut.

"Saya sudah menyiapkan aplikasi namanya aplikasi Jangkau. saya numpang promosi. Jadi saya dalam tahanan berpikir kalau orang miskin yang membutuhkan terus minta uang kepada saya. Di dalam tahanan masih ada yang minta kursi roda, ijazah anaknya yang perlu  ditembus. Dalam hati saya, kalau saya keluar bagaimana menolong orang," cerita Ahok. 

Dari memikirkan hal tersebut, Ahok mengaku langsung muncul ide kenapa tidak membuat platform aplikasi seperti Tokopedia, Blibli yang mempertemukan penjual barang dan pembeli barang.

Namun, mantan Bupati Belitung itu mengungkapkan aplikasi Jangkau berbeda, karena semangatnya bukan komersial, tapi membantu sesama yang sedang membutuhkan sesuatu.  

"Tapi ini (aplikasi Jangkau) beda dengan Kitabisa.com. Kalau Kitabisa.com kan ada orang butuh, kitanya yang patungan. Jadi ini beda," ujarnya. 

Ahok mengatakan, misalnya ada yang punya kursi roda bekas dan dalam kondisi masih bangus, maka seseorang bisa langsung memasang kursi roda bekas tersebut di aplikasi Jangkau. Nantinya aplikasi akan mempertemukan dengan orang yang membutuhkan kursi roda. 

Namun pertemuan penyumbang dan orang yang membutuhkan ini perlu sistem verifikasi, untuk memastikan mereka benar-benar orang yang membutuhkan.

Dalam hal ini, Ahok ingin mengajak anggota dewan ikut terlibat sebagai verifikator.

"Siapa yang verifikasi? Saya akan memaksa anggota DPRD yang terhormat untuk bekerja keras, kalau tidak saya akan meminta relawan saya untuk menjadi verifikator yang baik. Kalau ini bisa ditemukan kita seluruh Indonesia punya kesulitan orang-orang itu bisa kita kasih secara gotong royong karena inilah dasar bangsa Indonesia," ujarnya

Soal pembiayaan aplikasi, Ahok mengaku tak ambil pusing. Dia berpandangan uang nanti bisa muncul dengan iklan.
 
"Ada yang tanya, duitnya dari mana? Kalau aplikasi yang kita lihat itu kan, dapat iklan dapat uang," ujarnya.

Menurut informasi, aplikasi Jangkau akan diperkenalkan secara resmi pada 1 Agustus 2019 dan nantinya sudah tersedia di pusat aplikasi. (ren)