Siapkan Dana Rp14 T, Jepang Berambisi Kembangkan Teknologi Cyborg

Jepang Berambisi Kembangkan Teknologi Cyborg dan Augmentasi Manusia. (FOTO: Unsplash/Franck V).
Sumber :
  • wartaekonomi

VIVA – Pemerintah Jepang berambisi untuk mengembangkan augmentasi manusia dan teknologi cyborg. Untuk itu, pemerintah akan menggelontorkan US$1 miliar atau Rp14,01 triliun bagi peneliti yang berniat menciptakannya.

Melansir ZDNet, Kamis (8/8/2019), seperti yang dilaporkan oleh Nikkei Asian Review, pemerintah Jepang akan segera mengundang para peneliti dan akademisi untuk mengajukan proposal di 25 bidang. Mulai dari teknologi yang dapat mendukung lembaga penuaan hingga solusi lingkungan yang menangani limbah industri.

Sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya, bahkan mengatakan, sekitar 100 miliar yen (US$921 juta/Rp13 triliun) telah disisihkan untuk mendanai proyek-proyek ini selama lima tahun pertama dari perjanjian dan dukungan selama satu dekade.

Sementara beberapa proyek, seperti teknologi cyborg, didasarkan pada sejumlah masalah yang dihadapi Jepang. Limbah industri, populasi, dan tantangan membersihkan lautan telah memengaruhi beberapa area proyek yang ditawarkan.

Saat ini Jepang juga tengah menghadapi masalah, di mana lebih sedikit warga negara yang memiliki anak dan pertumbuhannya menurun menjadi minus 0,27 persen. Hal ini menunjukkan kekurangan tenaga kerja di masa depan.

Dengan demikian, teknologi yang dapat membuat individu lebih lama bekerja atau menggantikan staf manusia secara bersamaan dapat melindungi laju kelahiran yang menurun dan membuat industri terus berjalan.

"Teknologi cyborg yang dapat menggantikan fungsi tubuh manusia menggunakan robotika atau organisme hidup pada 2050," kutip Nikkei. Ketertarikan Jepang pada hibernasi buatan juga menyentuh bidang ini.

Sebuah gagasan yang didasarkan pada praktik hibernasi hewan yang dapat menjaga tubuh manusia dalam keadaan stasis dan berpotensi membuat panjang umur.

Pemerintah juga sangat tertarik dengan teknologi otomasi yang cocok untuk aplikasi pertanian, kehutanan, konstruksi, dan perikanan, serta proposal apa pun yang akan melanjutkan tujuan Jepang untuk mendaur ulang limbah dari aplikasi industri.

Para peneliti dari Jepang dan luar negeri didorong untuk menyusun proposal untuk proyek pelayaran ke bulan dan akan mengajukan permohonan untuk pendanaan tahun depan. Batas waktu penyelesaian proyek berkisar antara 2025 hingga 2060.