Heboh Video Lelang Pemberontakan, Kepala Bekraf Bela-belain Mohon Maaf

Tangkapan layar video lelang pemberontakan
Sumber :
  • Tangkapan layar video buatan @wahyukentjana

VIVA – Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-74 menyisakan polemik yang berujung permohonan minta maaf dari Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf. Kepala Bekraf Triawan Munaf memohon maaf kepada publik Tanah Air yang protes dan tersinggung dengan video lelang pemberontakan

Dalam permohonan maafnya kepada masyarakat, ayah dari Sherina Munaf mewakili Bekraf menegaskan, video lelang pemberontakan yang beredar di media sosial bukan merupakan garapan institusinya. 

"Terima kasih atas kritiknya. Perlu saya klarifikasi bahwa Video tersebut BUKAN buatan atau dibiayai oleh @BekrafID. Saya memforward video kreasi Mas @wahyukentjana. Mohon maaf sedalam-dalamnya apabila dirasa konten Video forward saya tsb tidak akurat," tulisnya dalam cuitan di akun Twitter dikutip Senin 19 Agustus 2019. 

Video lelang pemberontakan dikritik beberapa aktivis dan warganet serta korban pelanggaran HAM di Indonesia. Awalnya pemprotest video menduga pembuatan video tersebut dibiayai oleh anggaran Bekraf, namun Triawan kemudian mengklarifikasinya.

Baca juga: Mau Bikin Startup? Nih Menkeu Sri Mulyani Buka Rahasianya

Salah satu keluarga korban peristiwa pelanggaran HAM 1984 menilai video lelang pemberontakan itu buka sejarah. Dia memprotes peristiwa berdarah Tanjung Priok 1984 dilabeli sebagai kerusuhan. Padahal jelas, peristiwa 1984 adalah pelanggaran HAM.

 

Video lelang pemberontakan itu sudah menjadi kontroversi dan menuai ragam protes dari warganet, pada hari pertama konten tersebut diunggah di media sosial.  Tak sedikit yang meminta video tersebut diturunkan dari postingan masing-masing. 

Dalam pantauan VIVA.co.id, ada beberapa akun populer yang masih membiarkan video lelang pemberontakan itu tertampang pada postingan akun Twitter mereka.