Masih Ingat Pak Warsito? Menurutnya Bajakah Jauh Lebih Aman

Dr. Warsito P. Taruno menunjukkan ECCT (Electro-Capacitive Cancer Theraphy) Brain dan ECCT Breast, hasil ciptaannya bersama tim CTECH Labs Edwar Technology Company di Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Kamu masih ingat Warsito Purwo Taruno yang heboh beberapa tahun lalu? Masyarakat beberapa tahun lalu menyoroti sang penemu Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) untuk terapi kanker tersebut. Karya Warsito mendapat ganjalan dari prosedur birokrasi sehingga terapi kanker temuannya terkendala pengembangannya.

Nah kali ini, Warsito senang dengan temuan kayu bahan antikanker yakni kayu Bajakah.Dia mengatakan, Bajakah beda dengan temuannya yang berbasis listrik. Menurutnya Bajakah lebih aman. 

"Bajakah saya kira produk alami, bukan hasil sintesa kimiawi. Jadi jauh lebih aman," ujarnya kepada VIVA.co.id beberapa waktu lalu. 

Mengingat Bajakah bukan berbasis kimia, maka kata dia, sudah sepatutnya perlakuan Bajakah mesti berbeda dengan obat-obatan kimiawi. Aturan klinis jamu dan alat kesehatan saat ini belum ada.

"Bisa diperlakukan sebagai jamu alami sehingga aturannya tak seperti obat. Kan obat, produk alami seperti jamu dan alat kesehatan punya aturan sendiri-sendiri. Jamu dan alkes jauh lebih murah, di negara mana pun," tuturnya. 

Dia mengingatkan perlakukan berbeda untuk Bajakah, sebab menurut pengamatannya, banyak orang yang masih menyamaratakan perlakuan inovasi bidang kesehatan. 

Baca juga nih: Nasib Penemu Obat Kanker di Indonesia, Ditelantarkan Usai Juara

Banyak orang yang berpandangan inovasi kesehatan harus diperlakukan sama dengan obat, yang mana harus melalui uji sel, uji hewan. Untuk itu, jamu jangan disamakan dengan obat.

"Sering kita mencampuradukan, atau sengaja memcampuradukkan sehingga yg seharusnya bisa diberi jalan dengan mudah jadi orang menganggapnya semua sama," ujarnya.

Semoga sih temuan Bajakah mendapatkan dukungan dari pemerintah ya guys.