Pesaing Facebook Ini Klaim Bisa Lacak Pencurian Konten di Medsos

Cara Mengaktifkan Persetujuan Otomatis Anggota Grup Facebook
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Dominasi Facebook dan Instagram sepertinya akan mulai meredup. Pasalnya, dari sekian banyak konten yang ada di media sosial itu, tak ada satupun upaya dari platform raksasa itu untuk melindungi kreativitas penggunanya. Pencurian konten tak bisa dibendung.

Sejatinya, menurut para pakar, teknologi Blockchain bisa melacak perjalanan dari sebuah transaksi, termasuk konten yang ada di dunia maya. Maka dari itu, sebuah perusahaan di Amerika memadukan platform media sosial dengan teknologi blockchain, namanya Milio.

"Kami punya hal yang tidak dimiliki media sosial lain, yakni content ownership authentication atau otentikasi atas kepemilikan sebuah konten. Kami sadar, saat ini konten adalah komoditas karena para kreatornya bisa mendapatkan sampai miliaran rupiah. Karena itulah dirasa penting untuk mengetahui siapa pemilik asli dari sebuah konten yang viral," ujar Rio K Lau, Country Director Rightsledger Indonesia di Jakarta.

Selain Milio, setidaknya ada dua platform lainnya yang dikembangkan Rightsledger dengan mengadopsi blockchain. Mereka adalah MilStage dan MilDeals. MilStage merupakan platform streaming konten yang akan digunakan untuk bersaing dengan Youtube, sedangkan MilDeals adalah e-commerce.

Hanny Young, Country VP Rightsledger menyebut, selain mampu melindungi hak cipta konten yang dibuat para kreator, blockchain juga dipercaya bisa menambah pundi-pundi kreator menjadi lebih banyak lagi. Intinya dengan cara mengontrol hak cipta dari konten yang ada.

"Kreator bisa memasukkan digital fingerprint sebagai penanda hak cipta dari konten tersebut. Ini bisa digunakan untuk memverifikasi konten dan memastikan kalau itu adalah konten milik anda, bukan orang lain," ujarnya.

Keunggulan lainnya dari blockchain adalah adanya token untuk bisa menjadi alat pembayaran digital. Namanya RIghts Token dan bisa digunakan untuk pembayaran apapun.

Rightsledger membuat semua platform itu bukan tanpa keuntungan. Mereka mengaku akan mendapatkan benefit berupa sharing profit namun jumlahnya tak besar. Porsi lebih besar tentunya akan diberikan kepada si pencipta konten.

Di tahun pertama kemunculannya, Milio menargetkan hampir 200 ribu pengguna. Mereka yakin dalam kurun 5 tahun ke depan akan mampu menarik sekitar 75 juta pengguna dengan pendapatan sebesar lebih dari US$10 miliar dari iklan maupun hak cipta.