Koreksi Otomatis di Keyboard Layar Sentuh, Bermanfaat atau Mengganggu?

Ilustrasi bermain smartphone.
Sumber :

VIVA – Sebuah studi baru-baru ini digelar, untuk mengetahui kecepatan jemari seseorang mengetik menggunakan smartphone. Satu gawai menggunakan layar sentuh, sementara satu lagi memiliki tombol fisik.

Dilansir dari situs Mirror, Minggu 6 Oktober 2019, penelitian yang melibatkan lebih dari 37 ribu responden menemukan fakta, kecepatan rata-rata pengetikan menggunakan dua ibu jari bisa mencapai 38 kata per menit dan telah menggunakan koreksi otomatis.

Sedangkan, pada keyboard fisik bisa menampung hingga 100 kata per menit. Namun, menurut ilmuwan sebagian besar hanya mencapai antara 35-65 kata per menit.

"Kami kagum, melihat pengguna mengetik dengan dua ibu jari rata-rata 38 kata per menit. Hanya 25 persen responden yang lebih lambat," ujar peneliti di ETH Zurich, Anna Feit.

Koreksi otomatis ternyata memberi manfaat yang jelas. Sedangkan, prediksi kata dan pemilihan kata secara manual bisa menghambat seseorang dalam melakukan pengetikan di smartphone.

Temuan ini juga menguak perbedaan generasi antara anak usia 10-19 tahun. Mereka mampu menulis 10 kata lebih banyak dibanding kelompok usia 40-49 tahun.

"Kami melihat, generasi muda selalu menggunakan perangkat sentuh dan generasi tua mungkin menggunakan perangkat yang lebih lama, tapi dengan tipe yang berbeda," ujar Antti Oulasvirta dari Universitas Aalto.

Hampir 74 persen menggunakan dua jempol ketika mereka mengetik di ponsel, dan yang paling cepat dalam penelitian ini adalah dia yang mampu membuat 85 kata per menit.