Facebook Ungkap 5 Tanda Anak Kena Bully di Dunia Maya

Ilustrasi bullying
Sumber :
  • Pixabay/Gerd Altmann

VIVA – Perundungan atau bullying bisa terjadi pada semua anak dengan beragam alasan. Tak hanya yang bersifat langsung, seiring berkembangnya teknologi digital kerap ditemukan juga kasus online bullying. Biasanya online bullying terjadi melalui media sosial yang digunakan anak.

Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Facebook mengajak orang tua untuk bisa melihat lebih jelas potensi awal gejala anak terkena online bullying. Hal ini dilakukan, mengingat potensi online bullying bisa terjadi pada semua anak yang mengakes internet.

Dalam pernyataan resminya, Sabtu 12 Oktober 2019, Facebook memberikan lima tanda anak yang terkena online bullying. Tanda-tanda ini harus diketahui oleh orang tua maupun pengawas anak, agar tidak memberikan dampak buruk pada Buah Hati. 

Berikut lima tanda anak sudah menjadi korban perundungan yang dilakukan melalui jaringan internet:

1. Perubahan Sikap
Anak yang terkena online bullying akan mengalami perubahan sikap yang drastis. Mereka tidak mau lagi bermain media sosial tidak seperti biasanya. Perubahan ini merupakan indikasi terjadi sesuatu pada anak di dunia maya. 

2. Menutupi Situasi
Anak tidak ingin layar komputernya dilihat orang lain. Contoh lainnya, sembunyi-sembunyi menggunakan komputer, mematikan atau mengganti layar saat ada orang yang melewati mereka. 
Semua perilaku tersebut, bisa menjadi peringatan pertama bahwa telah terjadi sesuatu pada anak. 

3. Memberikan Kode dan Petunjuk Khusus
Jika anak membuat beberapa isyarat misalnya dengan mengatakan 'aku tidak punya teman' atau 'kenapa orang itu jahat banget?', bisa menjadi indikasi lainnya.  Selain itu juga bisa dilihat dari turunnya kepercayaan diri yang mempengaruhi postur atau nada suara. 

4. Terlihat Gelisah
Anak akan gelisah ketika menerima pesan didekat orang tuanya, atau tiba-tiba marah dan membanting gadgetnya. Adapula contoh mood anak yangbberubah ketika mengakses media sosial. 

5. Terlihat Lesu dan Kurang Bersemangat
Contoh lainnya jika anak terkena online bullying adalah enggan melakukan aktivitas rutin. Misalnya malas ke sekolah, sulit tidur, hingga menarik diri dari keluarga dan teman-temannya.