Gojek Masuk Filipina, Pejabat Senang

Co-founder Gojek, Kevin Aluwi (tengah)
Sumber :
  • Blog Gojek

VIVA – Masuknya layanan Gojek ke Filipina mendapat sambutan hangat dari pejabat lokal. Anggota dewan Filipina dari Makati City, Luis Campos Jr mengatakan masuknya Gojek bakal berdampak bagus bagi kompetisi layanan transportasi daring di Filipina. 

Campos mengatakan senang dengan masuknya Gojek ke Filipina, sebab komuter akan mendapatkan opsi lain untuk bertransportasi pulang atau berangkat kerja di jalanan ibu kota yang macet.

Dikutip dari laman Inquirer.net, Selasa 12 November 2019, Campos mengatakan keputusan Gojek masuk ke Filipina bakal membuat persaingan dengan Gojek di pasar tersebut bakal lebih menarik. 

"Kami membutuhkan kompetisi di pasar ride hailing ini. Konsumen cenderung mendapatkan harga dan layanan terbaik saat ada kompetisi," ujar Campos dalam pernyataannya. 

Pekan lalu, Co-Chief Executive Officer Gojek, Andre Soelistyo mengungkapkan Gojek siap memulai operasi di Filipina pada 2020. 

"Kami pasti akan ekspansi ke Filipina dan Malaysia tahun depan. Kami telah mempersiapkan segala hal untuk masuk ke pasar tersebut," kata Andre. 

Gojek berjuang keras untuk masuk ke pasar Filipina. Gojek ditolak masuk ke Filipina oleh Otoritas Transportasi Filipina, The Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB) pada Januari 2019. 

Otoritas itu menolak proposal masuknya Gojek ke Filipina. Otoritas tersebut menilai Gojek tidak lolos dalam aturan kepemilikan usaha. Konstitusi Filipina mengatur hanya warga negara Filipina, atau perusahaan dengan 60 persen kepemilikan lokal yang bisa mengoperasikan utilitas publik. Konstitusi juga mengatur untuk industri tertentu, kepemilikan lokal harus mencapai 40 persen.

Sementara Gojek mencoba masuk ke Filipina melalui anak usaha bernama Velox Technology Philippines. Sayangnya, sebagian besar kepemilikannya dipegang oleh perusahaan induk Singapura, yakni Velox South-East Asia Holdings.