Bebas Dijual, Ternyata Segini Harga Jaket Ojek Online

Ilustrasi pengemudi ojek online (ojol) menunggu penumpang di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, sudah diketahui identitasnya. Dari hasil pemeriksaan sidik jari, pelaku berinisial RMN berusia 24 tahun yang berasal dari Kota Medan yang lahir pada 11 Agustus dengan status mahasiswa.

Alamat tinggal RMN yaitu di Jalan Jangka, Desa Sel Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara. Saat melakukan aksinya, RMN diketahui memakai jaket ojek online. Namun Polri menyebut pelaku tidak bekerja sebagai driver ojol.

Menurut Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), Igun Wicaksono, atribut seperti jaket maupun helm ojek online (ojol) belum memiliki aturan yang jelas sehingga masih banyak dijual secara bebas.

"Kalau di pasar luas, atribut dijual dengan berbagai macam harga. Biasanya yang beli juga harga berapa pun mereka mau. Karena ada kepentingan," ujarnya di Jakarta, Rabu, 13 November 2019.

Artinya, kata Igun, masyarakat yang bukan mitra pengemudi atau driver ojek online bisa dengan mudah mendapat jaket dan helm. Akan tetapi ia mengakui bahwa sebagian besar anggota ojol masih membeli di aplikator.

Bicara kualitas, baik yang beredar luas maupun yang dijual aplikator, Igun mengklaim hampir sama. Harga yang dijual aplikator bisa di atas Rp300 ribu, sedangkan yang tidak resmi antara Rp250 ribu hingga Rp300 ribu.

Igun bersama Garda berharap ada peran serta dari aplikator untuk mengeluarkan aturan mengenai penjualan atribut. "Kami ingin masalah penjualan diperketat supaya tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tegasnya.