Infrastruktur TIK Jangan Dibikin Mahal, Wajib Semurah Mungkin

Ilustrasi Smart City.
Sumber :
  • VIVA.co.id / Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Ketua Masyarakat Telamatika Indonesia atau Mastel, Kristiono mengingatkan teknologi informasi dan Komunikasi atau TIK sebagai bagian dari infrastruktur. Menurutnya TIK bisa menunjang pertumbuhan ekonomi, baik untuk pemerintah pusat maupun daerah.

Dia menjelaskan, dengan keberadaan infrastruktur TIK bisa membuat program daerah dalam membuat smart city berjalan lancar. 

"Pemerintah daerah contohnya, dia enggak akan bisa bikin city-nya smart kalau dia enggak punya infrastruktur ini," kata Kristiono, di Jakarta, Kamis 12 Desember 2019. 

Dia mengatakan, seharusnya infrastruktur TIK ini harus didukung dengan harga sewa yang ditawarkan pada operator. Menurutnya harga sewa yang dikeluarkan itu harus semurah mungkin. 

Kristiono mengingatkan, jangan sampai hasil harga sewa itu dijadikan pendapatan hasil daerah masing-masing.

"Jadi bukan dijadikan objek untuk pendapatan hasil daerah, akibatnya menjadi high cost, operator jadi enggan membangun," kata Kristiono.

Dia menjelaskan, operator sudah mengeluarkan uang untuk pembangunan infrastruktur. Alasannya karena APBN untuk anggaran infrastruktur tidak ada alokasi yang cukup. Dengan pengeluaran yang sudah banyak tersebut, jika infrastruktur TIK dibuat mahal lagi maka akan menyulitkan digitalisasi kota. Kristiono mengatakan harga sewa yang mahal akan menjadi kerugian besar bagi daerah.

"Yang rugi siapa? Pemerintah daerah sendiri rugi, karena pertumbuhan ekonomi di daerah akan terhambat," ujar dia.