Media Sosial Bisa Jadi Sumber Uang, tapi Ada Syaratnya

Ilustrasi mendulang rezeki.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Media sosial kini telah berevolusi menjadi marketplace untuk transaksi jual beli untuk barang apa saja. Bukan hanya sekadar media untuk berkomunikasi. Namun potensinya sebagai media commerce belum digarap optimal.

Artinya, media sosial akan menjadi sumber uang jika dikelola dengan benar dan profesional. Sebuah riset menunjukkan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan orang-orang untuk mengakses media sosial adalah 153 menit di sepanjang tahun lalu. Angka ini diprediksi akan meningkat lebih pesat di waktu yang akan datang.

Itulah alasan Ecomobi menggabungkan antara media sosial dengan marketplace. Startup asal Singapura itu melihat celah bisnis di media sosial dengan merevolusi cara semua orang berjualan secara online dengan menyediakan Social Selling Platform (SSP).

Platform ini yang membantu bisnis meningkatkan brand awareness dan penjualan melalui media sosial. Apalagi Facebook masih menjadi salah satu platfrom yang paling digemari masyarakat Indonesia.

Tahun lalu, Facebook mengaku telah digunakan oleh 130 juta pengguna di Indonesia. Itu pun bukan sekadar sebagai sarana komunikasi dan berinteraksi, namun menjadi platfrom jual beli online.

Country Manager Ecomobi Indonesia, Elvin Saputra menuturkan platformnya juga mengintegrasikan data influencer yang lengkap dan andal seperti profil, performa, dan tingkat pemesanan, serta smart chatbot AI untuk membantu brand dalam melakukan penjualan sosial secara efektif.

Ilustrasi bisnis online di media sosial.

Dengan sistem pelacakan (tracking system) yang transparan dan modern serta terintegrasi ke dalam platform, ia mengklaim brand dapat dengan mudah mengukur kinerja pemasaran secara komprehensif.

"Sistem ini permudah brand untuk melacak dan mengukur kinerja campaign dari semua sumber trafik hanya dalam satu layar. Laporan pesanan dan tingkat konversi serta jumlah penjualan akan diperbarui secara otomatis. Anda hanya perlu bayar jika produknya terjual," jelas Elvin di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2020.

Sementara smart chatbot AI, lanjut dia, akan mengambil alih banyak tugas seperti menjawab pertanyaan pelanggan, menyelesaikan transaksi, dan mengkonversi follower menjadi konsumen.

"Chatbot ini sangat cerdas sehingga dapat memandu pembeli dari memilih detail produk seperti warna, ukuran, hingga menambahkan nomor telepon dan alamat pengiriman," tuturnya.

Adapun Social Selling Platform (SSP) Ecomobi dapat membantu brand untuk menghasilkan penjualan nyata dari berbagai sumber tarifk media sosial seperti Facebook, YouTube, dan Instagram.

Jumlah trafik ini, ungkap Elvin, berasal dari jaringan besar Key Opinion Leader (KOL) yang berkoordinasi dengan Ecomobi.

"Mereka adalah influencer yang memiliki banyak follower yang dapat dikonversi menjadi konsumen potensial untuk brand. Fitur yang paling memudahkan anda adalah semua data tentang KOL seperti profil, kinerja, dan tingkat pemesanan brand sepenuhnya diintegrasikan ke dalam SSP,” jelas Elvin.