Vatikan Mau Bongkar Arsip Rahasia, Dunia Siap-siap Gempar

Perpustakaan Apostolik Vatikan.
Sumber :
  • www.esa.int

VIVA – Vatikan mau membuka arsip rahasia milik Paus Pius XII, pemimpin umat Katolik dunia di era Perang Dunia II, yang diawasi ketat selama masa Holocaust. Arsip tersebut rencananya akan diungkap ke publik pada 2 Maret 2020.

Mengutip situs Fox News, Jumat, 21 Februari 2020, Holocaust, atau juga dikenal sebagai Shoah, merupakan pembersihan etnis atau genosida enam juta orang Yahudi Eropa selama masa Perang Dunia II. Genosida ini merupakan pembunuhan sistematis yang didukung oleh Jerman Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler.

Sejumlah kelompok dan sejarawan Yahudi menyebut Paus Pius XII yang memimpin Vatikan periode 1939-1958 hanya diam dan tidak melakukan banyak usaha untuk menyelamatkan nyawa manusia selama masa Holocaust.

Namun, para pembela di Vatikan menyebut Paus Pius XII menggunakan cara diplomasi yang tenang, yaitu mendorong para biara dan lembaga keagamaan lainnya untuk menyembunyikan orang Yahudi.

Preferk Arsip Apostolik Vatikan, Uskup Sergio Pagano, mengatakan banyak dokumen yang akan membuktikan komitmen Paus Pius XII untuk menyelamatkan orang Yahudi selama masa Holocaust. Arsip Apostolik Vatikan yang dikenal sebagai Arsip Rahasia Vatikan bisa dibuka sejak Oktober 2019.

Pustakawan Vatikan Kardinal Jose Tolentino mengatakan semua peneliti, tidak pandang kebangsaan, kepercayaan maupun ideologi, diizinkan untuk meminta akses ke Perpustakaan Apostolik Vatikan yang akan membuka arsip.

"Gereja tidak memiliki alasan untuk takut akan sejarah," kata Tolentino. Hingga kini lebih dari 150 sejarawan dan peneliti telah mendaftar untuk mengakses arsip Paus Pius XII yang segera dibuka.

Diperlukan waktu sekitar 15 tahun untuk mempersiapkan sejumlah besar dokumen dalam arsip, yang saat ini telah diubah menjadi bentuk digital. Vatikan biasanya harus menunggu selama 70 tahun setelah berakhirnya kepausan untuk membuka sebuah arsip.

Namun, banyak tekanan memaksa Vatikan membuka dokumentasi Paus Pius XII lebih cepat. Apalagi saat ini ada korban Holocaust yang masih hidup.