Laporkan Istrinya yang Hilang, Manajer Google Malah Ditangkap Polisi

Ilustrasi orang hilang
Sumber :

VIVA – Beberapa waktu lalu Manajer Produk Google, Sonam Saxena melapor ke kepolisian Teluk Anaehoomalu, Hawaii karena istrinya, Smriti Saxena telah hilang. Tapi dua hari kemudian Saxena malah ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan sehubungan hilangnya sang istri.

Dikutip dari situs Business Insider, Jumat, 21 Februari 2020, pasangan itu tengah melakukan liburan di Hawaii dan menghabiskan waktu di pantai. Kemudian Smriti mengalami serangan asma, menurut Saxena dalam wawancaranya dengan West Hawaii Today.

Suaminya itu kemudian kembali ke penginapan mereka di Waikoloa Beach Marrior Resort untuk mengambil inhaler asma milik istrinya. Namun saat dia kembali, Smriti sudah tidak di sana. Tapi telepon dan dompet istrinya masih ada di pantai.

Selain menelepon polisi dan melakukan wawancara, ia juga membuat tweet untuk meminta bantuan mencari istrinya yang berusia 41 tahun itu. Tapi kemudian insinyur produk tersebut ditangkap polisi dan dituduh melakukan pembunuhan.

Baca juga: Google Indonesia Cari Orang yang Jago IT

Mereka menemukan jenazah seorang wanita di pantai, di area umum di mana Smriti dilaporkan hilang. Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa mereka telah menjadwalkan autopsi. Polisi belum benar-benar mengidentifikasi mayat tersebut.

Pasangan tersebut tinggal di Seattle, Washington. Smriti bekerja untuk Microsoft, sedangkan Saxena awalnya tinggal di India dan pindah pada 2008. Saat pindah ia kemudian bekerja di perusahaan komputasi awan SkyKick hingga akhirnya bekerja di Google. Menurut rekan kerjanya, Saxena memiliki kepribadian yang ramah.

"Saya jarang mendengar dia membicarakan kehidupan pribadinya atau keluarganya dan tidak pernah mendengar apa pun yang menunjukkan ada perselisihan dengan pasangannya," ujar Jianguo Jiang, rekan Smriti.

Jiang terkejut dengan kabar ini. Tidak pernah dia bayangkan jika temannya akan melakukan hal itu dan dia tidak berharap ini benar. Google sendiri belum berkomentar, sedangkan Microsoft menolak memberi tanggapan.