Cara Adil Membandingkan Kecepatan Internet Suatu Negara

sorot sosial media - akses internet - smartphone.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

VIVA – Banyak lembaga atau instansi di dunia yang kerap membanding-bandingkan performa internet seluruh negara di dunia. Padahal perbandingan tersebut rata-rata hanya berdasarkan kecepatan namun tidak melihat karakter berbeda-beda yang dimiliki negara di dunia.

Misalnya saja, yang terbaru, data Ookla yang membandingkan kecepatan internet di Indonesia dengan negara lain di dunia. Dalam data itu, Indonesia masuk nomor buncit karena kecepatan internet kabel di Indonesia hanya 15,5 Mbps, jauh dari rata-rata negara lainnya di dunia yang 54,3 Mbps. Sementara kecepatan internet mobile 10,5 Mbps, kecil dibanding rata-rata dunia yang mencapai 25,1 Mbps.

"Harusnya dimasukkan beberapa variabel lain dalam menghitung rata-rata kecepatan internet suatu negara karena Indonesia, khususnya, negara yang unik dan khas. Harusnya disesuaikan dengan karakteristik negara masing-masing. Khusus Indonesia harusnya memasukkan komponen geografis yang unik dengan wilayah kepulauan, sebaran pengguna dan jumlah penduduk yang cukup banyak," kata Agung Harsoyo, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), di Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019.

Tujuannya, kata dia, agar hasil yang didapatkan lebih fair dan mendekati kenyataan. Lagipula, lanjut dia, operator di Indonesia membangun hingga daerah terpencil yang sulit akses dan infrastrukturnya.

Agung mengklaim sebenarnya kecepatan internet di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan atau Bandung tak kalah dengan ibu kota negara tetangga seperti Kuala Lumpur bahkan Bangkok.

“Sampai kapanpun kalau membandingkan kecepatan internet Indonesia dengan Singapura, sampai kapan pun tak akan bisa kita mengalahkan mereka. Namun kalau ingin membandingkan Singapura dengan Singapura, mungkin kita tak kalah dengan mereka. Jadi kalau mau membandingkan harus apple to apple,”ujar Agung.

Data OpenSignal menunjukkan jika Singapura memang memiliki kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE yang tinggi, sekitar 50 Mbps. Di Jakarta kecepatannya hanya 15.1 Mbps. Sedangkan kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE di kota Bangkok 9.8 Mbps, di Kota Manila 10.59 Mbps dan Phnom Penh 13,26 Mbps.

Meski kecepatan internet di Indonesia mendapatkan peringkat ke-2 dari bawah menurut Ookla, namun Agung memastikan bahwa pemerintah melalui Kominfo akan terus menggembangkan broadband di seluruh Indonesia khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui program Palapa Ring dan penggunaan dana USO oleh BAKTI.