Robot Pengantar Surat dan Pekerjaan yang Hilang Digerus Teknologi

Robot Posten pengantar surat
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, dalam laman Rumah Perubahan pernah menulis artikel berjudul Inilah Pekerjaan yang Akan Hilang Akibat "Disruption". Artikel itu dipublikasikan 18 Oktober 2017.

Tertulis di sana, perlahan-lahan teknologi akan menggantikan tenaga manusia. Namun ini tak jadi persoalan, sebab teknologi menempatkan manusia di posisi yang lebih manusiawi. Misalnya, kuli angkut pelabuhan yang kini diganti crane dan forklift. Dengan begitu, yang terjadi di sektor ini adalah tenaga otot diganti robot.

Tak hanya otot, robot juga akan mengambil alih bidang pekerjaan berbahaya, seperti memasuki rumah yang dikuasai teroris dan memadamkan api.

"Bahkan diramalkan profesi dosen pun akan hilang karena kampus akan berubah menjadi semacam EO yang mengorganisir kuliah dari ilmuwan-ilmuwan kelas dunia. Kasir di supermarket, sopir taksi, loper koran, agen-agen asuransi, dan sejumlah besar akuntan juga diramalkan akan berkurang," tulis lulusan University of Illionis itu.

Sejumlah negara maju, seperti kita ketahui, telah menurunkan robot untuk bidang pekerjaan tertentu. Salah satunya yang baru-baru ini hangat diperbincangkan, Norwegia.

Layanan pos Norwegia, Posten, baru saja menandatangani kerjasama dengan perusahaan rintisan San Francisco bernama Buddy Mobility, untuk menyediakan robot yang mengirimkan surat ke rumah-rumah atau alamat penerima.

Seperti dilansir dari Digital Trends, 1 November 2018, robot Posten mampu bergerak dengan kecepatan 6 kilometer per jam dan mengirimkan 100 paket dalam satu hari.

Dalam video singkat, robot itu tampak seperti mobil boks yang bergerak dengan empat roda. Bodinya diwarnai dominan putih dan merah. Tulisan Posten terpampang di sisi samping. Ia bergerak dengan pelan menyusuri jalanan beraspal di antara rumah-rumah dan bangunan.

Mekanisme Posten melibatkan aplikasi yang diakses lewat ponsel. Terlihat beberapa orang memencet tombol Posten di gawainya saat robot itu berhenti di depan rumah, sebelum mereka membuka laci robot di sisi samping, dan mengambil surat dari dalamnya.

Disebutkan pula, robot Posten akan mengirim notifikasi kepada penerima surat atau paket melalui aplikasi. Setelah diterima, robot itu akan kembali ke kantor pos untuk mengambil surat-surat yang lain.

Fungsi robot Posten ini mungkin mengingatkan kita pada pekerjaan kurir yang mengantar barang-barang paket, atau tentu saja secara langsung petugas pengantar pos.

Jika mau mengambil satu contoh kecil di negara kita sendiri, seperti ditegaskan Rhenald Kasali, saat ini pun sudah berapa banyak martabak dan ayam penyet yang diantar ke rumah-rumah melalui Go-Jek dan Grab.

"Satu hal yang pasti, kita harus mulai melatih anak-anak kita menjadi pekerja mandiri menjelajahi profesi-profesi baru. Ketika mesin dibuat menjadi lebih pandai dari manusia, maka pintar saja tidak cukup," ujarnya.