Kominfo Pakai TKDN Supaya Ponsel Ilegal Gagal Masuk Indonesia

Pemusnahan ponsel ilegal di Kantor Pusat Bea dan Cukai, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA – Sertifikasi menjadi salah satu cara Kementerian Komunikasi dan Informatika mengamankan produk ilegal tidak memenuhi standar. Kominfo akan mengeluarkan sertifikat bila produk memenuhi aspek TKDN.

Perangkat 4G melakukan TKDN. Sertifikat SDPPI. Banyak juga tidak pakai sertifikat (tetap dijual),” kata Direktur Standarisasi Perangkat dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mochamad Hadiyana, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 6 November 2018.

Dia menjelaskan, satu produk harus memiliki sertifikasi. Termasuk brand dan sub-brand sebuah perusahaan harus memiliki sertifikat masing-masing sebelum dijual ke pasaran.

Misalnya pada Huawei dan dan sub-brand miliknya yakni Honor, akan memiliki dua sertifikat yang berbeda. Ini juga untuk membedakan nama pada data base milik Kominfo.

“Tergantung pada alat yang masuk ada tipenya. Misalnya model apa itu yang disertifikasi,” kata dia.

Ketua Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI), Ali Soebroto menyatakan, sejauh ini baru ponsel saja yang memiliki TKDN. Sertifikat ini mewajibkan produk harus memiliki muatan konten lokalnya.

Dengan sertifikasi itu, membuat barang atau ponsel tak bisa diimpor sepenuhnya, mengurangi barang ilegal tanpa ada konten lokalnya.

“Kalau impor langsung ditangkap. Bagaimana barang ini masih bisa masuk. Kalau diskusi Dirjen Bea Cukai itu fiscal smuggling, ada yang bawa kapal sendiri yang masuk ke pantai,” kata dia.

Dia menyatakan barang ilegal yang tidak memenuhi standar pasti memiliki banyak keuntungannya. Salah satunya dengan tidak membayar pajak.

Selain pajak banyak sekali efek buruk dari peredaran barang pasar gelap tersebut. Salah satunya kerusakan harga.

“Belum lagi efek kerusakan harga. Dengan ini harga jadi rusak banyak menimbulkan kesulitan bagi banyak pihak,” ujar Ali.

Hadiyana menyatakan, Kominfo tak tahu dengan alur masuk ponsel pasar gelap itu. Namun mereka akan mencoba untuk menjaga supaya penyebarannya berhenti.

“Kalau kami tidak melihat prosedurnya barang itu masuk kita coba amankan dengan IMEI. Jalan apa pun pasti akan terfilter,” kata dia.