Berantas Ponsel Ilegal, IMEI Dinilai Paling Efektif

Ilustrasi mengecek ponsel
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Director Marketing Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo, mendukung pihak otoritas melakukan tindakan untuk mengurangi ponsel black market (BM).

Menurutnya, mengatur penyebaran melalui International Mobile Equipment Identity (IMEI) adalah cara paling efektif.

"Kalau bisa di-lock dengan IMEI itu, the most effective way," kata Djatmiko di Jakarta, Jumat, 14 Desember 2018.

Penyebaran ponsel black market sangat merugikan dalam tiga hal. Pertama, pemerintah kehilangan potensi pendapatan pajak hingga 10 persen. Kedua, perlindungan konsumen yang patut dipertanyakan. Dengan membeli ponsel BM, konsumen tak mendapatkan garansi.

"Itu risiko pembeli memang, tapi dirugikan," ujar Djatmiko.

Selain itu, pemain di bidang penjualan ponsel resmi seperti Erajaya juga ikut dirugikan. Dengan komitmennya yang mempekerjakan ribuan orang dan membuka toko offline menjadi terasa kerugiannya.

"Eh, ada yang bawa handphone BM harganya selisih jauh, jadi enggak fair," ujarnya.

Djatmiko mengatakan, industri sudah diajak berbincang mengenai pengaturan Imei oleh pemerintah.

Saat ini yang harus menjadi fokus adalah berapa lama peraturan IMEI akan diimplementasikan. Apakah dengan ponsel BM keluaran lima tahun lalu ataupun beberapa tahun ke depan.

Termasuk juga aturan mengenai orang asing yang datang ke Indonesia. Aturan mengenai ponselnya juga harus jelas, atau diadakan izin khusus.

"Artinya kalau di Indonesia, luasnya daerah memang challenging tapi itu akan sangat efektif." (mus)