Siap-siap, Iklan Bakal Masuk Tik Tok

Aplikasi Tik Tok.
Sumber :
  • Twitter/@tiktok_japan

VIVA – Layanan berbagi video pendek asal China, Tik Tok, sedang mengujicoba fitur video iklan bersponsor. Tujuannya agar konten milik pengguna dijadikan ladang uang oleh Tik Tok untuk memasang iklan.

Mengutip situs TechCrunch, Jumat, 15 Februari 2019, uji coba ini sudah dilakukan pada aplikasi Tik Tok di Amerika Serikat dan Inggris pada Januari lalu, di mana video berlabel "Sponsored" ini muncul di tampilan utama, bersama dengan tombol biru "Learn More" yang mengarahkan pengguna supaya mengetuk (to tap) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Sepertinya, tombol biru ini dapat dikustomisasi untuk mengirim pengguna ke situs web pengiklan atau alamat web lain. Tetapi, untuk saat ini hanya membuka halaman profil Sepeda Khusus (@specializedbikes) di aplikasi Tik Tok.

Akan tetapi, halaman profil tersebut juga menampilkan beberapa fitur baru, termasuk apa yang tampak sebagai versi tweak dari akun yang terverifikasi. Di bawah nama pengguna @specializedbikes adalah "Halaman Sepeda Khusus" (Specialized Bikes Page) dan tanda centang biru.

Pada jejaring sosial lain, tanda centang seperti ini biasanya menunjukkan pengguna yang akunnya telah melalui semacam proses verifikasi. Profil pengguna Tik Tok yang khas tidak terlihat seperti ini, karena umumnya hanya menyertakan nama pengguna.

Selain itu, hamparan banner pop-up muncul di bagian bawah Halaman Profil, yang mengarahkan pengguna ke "Pergi ke Situs Web" (Go to Website), diikuti dengan tombol biru "Pelajari Lebih Lanjut" (Learn More).

Namun anehnya, banner pop-up ini tidak muncul setiap saat, dan tombol "Pelajari Lebih Lanjut" tidak berfungsi. Itu hanya membuka kembali halaman profil pengecer.

Kendati demikian, Tik Tok menolak untuk berkomentar. Berdasarkan data dari Sensor Tower, pengguna yang mengunduh atau download Tik Tok jumlahnya mencapai 800 juta orang. Jumlah ini belum termasuk pengguna Android di China.

Pada Juli 2018, Tik Tok mengklaim memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Itu belum termasuk 100 juta pengguna yang diperolehnya dari aplikasi Musical.ly. Aplikasi Tik Tok dan Musical.ly merupakan anak usaha dari ByteDance Technology.

Sebelumnya, Global Communication Director ByteDance Technology, Belle Baldoza, mengaku meraih pendapatan dari video belum menjadi fokus utamanya. Kendati demikian, perusahaan tidak menutup kemungkinan akan me-monetize atau memasang iklan di masa mendatang.

“Monetisasi sebenarnya adalah hal kami pertimbangkan, namun kami masih fokus untuk menjadikan Tik Tok sebagai produk kami. Kami belum terlalu memikirkan tentang iklan (di platform). Kami mempertimbangkan pendapatan tersebut namun itu bukanlah fokus utama kami,” ujar Belle. (ann)