Ponsel Korea Utara Cuma Boleh Unduh Aplikasi dari Pemerintah

Pyongyang 2425
Sumber :
  • Pen News

VIVA – Korea Utara baru saja merilis smartphone baru, Pyongyang 2425. Ponsel pintar ini, menurut kabar, merupakan buatan China dan tetap membatasi warga negaranya dari mengakses informasi tentang dunia luar. 

Melansir Mirror, Senin, 1 Juli 2019, Pyongyang 2425 disebutkan tak dapat terhubung ke jaringan WiFi asing, dan bahkan tak mengizinkan pengguna untuk mengakses konten foto, serta memasang nada dering di luar yang sudah ditetapkan oleh standar negara.

Meski begitu, Pyongyang 2425 dapat terhubung ke jaringan intranet Wifi ‘Mirae’ yang dikelola oleh pemerintah. Dilaporkan oleh layanan berita Korea Selatan, Daily NK, kemungkinan setelah ponsel ini diimpor, langsung diinstal dengan software khusus dari pemerintah Taiwan.

"Korea Utara dapat memesan ponsel dan mengganti perangkat lunak. Tapi mengganti ponsel dapat menyebabkan beberapa masalah pada fungsinya, terlepas dari jenis hardware apa saja yang mereka gunakan," ujar seorang pakar dikutip dari Mirror.

Ponsel ini ditenagai eight-core processor, memiliki teknologi pengenalan wajah dan dapat diisi daya secara nirkabel.

Beberapa foto yang bocor menunjukkan bahwa ponsel ini bisa menginstal aplikasi untuk belajar Bahasa Inggris dan China, serta ensiklopedia dan aplikasi cuaca yang sudah disetujui pemerintah. 

Ada juga aplikasi perpustakaan, yang menyerupai Apple Books, untuk memberikan pengguna akses bacaan yang juga sudah diizinkan pemerintah.

"Pyongyang 2425 hadir dengan fitur yang telah disempurnakan, dan dipuji oleh banyak pelanggan. CPU eight-core telah membuat pemrosesannya lebih cepat 150 persen dan membuat layar sentuh menjadi lebih halus saat sedang berjalan," kata seorang penjual.

Penjual menambahkan, fitur pengenalan wajah telah menggunakan kamera inframerah yang mampu membuka kunci bahkan dalam keadaan gelap, tanpa harus meletakkan jari atau memasukkan kata sandi.

Menurut penelitian, ada 40 persen orang Korea Utara yang menggunakan ponsel. Pemerintah menyarankan masyarakat yang menggunakan ponsel agar memanfaatkannya untuk bermain game, membaca buku, mendengarkan musik, karaoke, belajar masak, dan mengakses informasi untuk meningkatkan hasil panen.

Selama ini, Korea Utara dikenal sebagai negara paling tertutup di dunia. Tak heran jika pemerintahan yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu membatasi sejumlah penggunaan teknologi. Kepemilikan ponsel juga bukan hal yang lumrah di semua lapisan masyarakat, melainkan hanya kalangan pebisnis dan keluarga berada.